Para siswa datang ke sekolah tanpa beralas sepatu. Mereka hanya mengenakan sandal atau sama sekali tak mengenakan alas kaki. Saat memasuki halaman sekolah, kaki mereka sudah terendam air setinggi 30-40 cm.
Kondisi dalam kelas pun juga tak luput dari banjir. Sebagian dari siswa memang terhindar dari air saat menaruh kaki di pijakan meja. Siswa kelas 5 bahkan duduk di atas meja saat belajar.
Namun tetap saja kaki mereka harus menyentuh air kembali saat maju mengerjakan tugas atau saat para siswa beristirahat.
"Banjir ini sudah satu bulan. Kalau anak-anak ini kakinya seharian terendam air, kaki mereka akan sakit. Sampai saat ini sudah banyak anak-anak ini kakinya sudah pada gatal-gatal," ujar Sutiyah, guru kelas 5 SD kepada detikcom, Senin (17/2/2020).
Sutiyah mengatakan bahwa setiap hari ada saja siswa yang tidak masuk. Keluhannya karena banjir ataupun kaki mereka yang gatal-gatal karena terus terendam banjir.
"Setiah hari dipastikan ada siswa yang tidak masuk, setiap kelas ada sekitar 4 hingga 5 siswa yang tidak masuk lantaran banjir ini," tandas Sutiyah. (iwd/iwd)