"Ibu Lilik sangat luar biasa dalam kepimpinannya dan tidak pernah meninggalkan tugas yang saya berikan. Beliau merupakan pejuang yang tangguh dan tidak mudah menyerah," ujarnya.
"Selama saya memimpin Kota Kediri, belum pernah ada konflik dengan beliau, almarhumah Ibu Lilik Muhibbah. Kita merasa sangat berduka yang mendalam untuk warga Kota Kediri. Ibu Lilik sebagai tauladan untuk kita semua dan apa yang diperjuangkannya tidak akan berhenti sampai di sini," imbuh Wali Kota yang akrab disapa Mas Abu.
Prosesi pemakaman Ning Lik juga diikuti pejabat dari kota tetangga. Seperti Bupati Jombang Muhibbah Wahab, Wakil Wali Kota Madiun, Wali Kota Blitar dan Wali Kota Batu. Bahkan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut mengantarkan Lilik ke tempat peristirahatan terakhir.
Kemudian tampak pula Ketua DPRD Kota Kediri Gus Sunoto Imam Mahmudi. Lalu sejumlah kiai sepuh seperti KH Kafabihi Makhrus, KH Nurul Huda Jazuli, KH Zainudin Jazuli, KH Anwar Iskandar dan KH Abdul Nasir.
Prosesi pemakaman Ning Lik selesai pukul 10.30 WIB. Ning Lik meninggal karena sakit pada Sabtu (15/2) sore. Ia mengembuskan napas terakhir di RSU dr Soetomo Surabaya.
(sun/bdh)