Bertemu Perantau Jawa di Palu, Khofifah Disambut Kesenian Khas Jatim

Bertemu Perantau Jawa di Palu, Khofifah Disambut Kesenian Khas Jatim

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Kamis, 13 Feb 2020 22:09 WIB
Suasana hangat dan haru menyelimuti kunjungan Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat bersilaturahmi dengan ratusan warga Jawa yang tinggal di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (12/2) malam. Khofifah menyampaikan banyak pesan bagi para perantau.
Gubernur Khofifah saat di Palu, Sulteng/Foto: Istimewa
Surabaya -

Suasana hangat dan haru menyelimuti kunjungan Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat bersilaturahmi dengan ratusan warga Jawa yang tinggal di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (12/2) malam. Khofifah menyampaikan banyak pesan bagi para perantau.

Saat hadir, Khofifah menjadi tamu spesial hingga disambut gembira oleh warga yang sudah bertahun-tahun merantau di Palu dan sejumlah daerah lain di Sulawesi Tengah. Bahkan, banyak warga rela menutup sejenak usaha mereka untuk datang ke forum silaturahmi bersama Khofifah.

Pertemuan ini semakin semarak saat kesenian khas Jawa Timuran ditampilkan. Ada tari remo, parikan ludruk, hingga penampilan sinden dan karawitannya.

Hal ini digelar lantaran warga Jawa Timur yang ada di Sulteng bukan hanya berdagang, dan membuka usaha di sini. Melainkan juga melakukan pelestarian budaya Jawa Timuran.


"Ada suasana haruslah pasti. Dan saya menyampaikan apresiasi luar biasa karena mereka 'nguri-uri' (melestarikan) budaya Jawa Timur di sini. Mulai tadi MC-nya parikannya tadi itu Jawa Timur banget, ludruknya juga Suroboyo banget, remonya juga Suroboyo banget, padahal kita sedang di Palu," kata Khofifah dalam siaran pers yang diterima detikcom di Surabaya, Kamis (13/2/2020).

Khofifah pun memberikan bantuan seperangkat kostum kesenian jathilan pada Paguyuban Eko Wondoyo Sulteng. Khofifah ingin masyarakat terus nguri-uri atau melestarikan kebudayaan Jawa Timur, di mana pun mereka berada.

"Kita ini ada 714 suku di Indonesia, tapi alhamdulillah semua guyub. Perbedaan adalah rahmat yang menjadi perekat bangsa kita. Maka saya berharap warga yang merantau di sini bisa terus menjaga itu," imbuhnya.


Selain itu, Khofifah mengajak masyarakat Jatim di Sulteng untuk bernyanyi 'Rek Ayo Rek' bersama. Ajakan itu sukses membuat malam silaturahmi tersebut tumplek blek dalam nuansa Jawa Timuran dan menjadi lebih hangat.

Sementara itu Ketua Umum Paguyuban Eko Wandoyo Sulteng, Hartono mengatakan, warga antusias hadir di acara ini.

Karena, ada puluhan ribu masyarakat Jawa yang tinggal di Sulteng. Dari Jawa Timur ada banyak yang merantau dari Lamongan, Tuban, dan kawasan Pantura. Mereka aktif membuat peguyuban hingga tingkat kabupaten kota.


"Saat terjadi gempa, yang pertama kali menolong ya paguyuban kami. Kami turun saling menolong para anggota kami, membantu menyediakan bahan bakar, mencarikan tempat bagi yang rumahnya rusak, artinya kekeluargaan itu yang kita upayakan kokoh terbangun," kata Hartono.

Tidak hanya itu, saat bertemu Khofifah ia juga menyampaikan harapannya agar Pemprov Jatim bisa mengirimkan pelatih kesenian Jawa Timur ke Sulteng. Agar anak-anak mereka di sini bisa tetap mengerti dan bisa melestarikan seni budaya Jawa Timur.

Serta ia juga meminta ada bantuan perbaikan di balai pertemuan Paguyuban Eko Wandoyo ini. "Tempat ini dibangun sejak tahun 1975. Kalau siang di sini kita lihat ke atas seperti lihat langit penuh bintang, karena banyak lubangnya. Maka kami berharap ada perhatian dari Ibu Khofifah," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.