RJ (18) warga Desa/Kecamatan Songgon dan MA (35) Desa Sumberbaru, Kecamatan Singojuruh meminta maaf atas kegaduhan yang dilakukannya.
"Saya Mashudi dan Rizki meminta maaf atas kegaduhan yang kami lakukan. Sekali lagi kami minta maaf," ujarnya dalam video tersebut, Kamis (13/2/2020).
Video itu diunggahnya hanya melalui status whattsapp. Namun kemudian menyebar ke beberapa warga yang lain.
"Kami tidak menyebarkan ke medsos ataupun yang lain. Orang lain yang menyebarkan (video orang tenggelam) dengan cara mendownload status kami," ujarnya.
Video hoax tersebut dibuat mereka pada tanggal 10 Februari lalu. Ketika itu saat melihat air yang keruh mereka muncul ide untuk membuat video itu.
"Ide itu muncul begitu saja. Sekali lagi kami mohon maaf," pungkasnya.
Dua orang warga Kecamatan Songgon Banyuwangi harus berurusan dengan kepolisian, setelah video hoax tentang korban meninggal terserat banjir yang mereka buat viral di masyarakat.
Mereka diamankan polisi setelah video mereka yang berdurasi 19 detik itu tersebar di aplikasi Whattsapp masyarakat. Dalam video tersebut terdapat seorang laki laki tersangkut batu di aliran sungai akibat terseret banjir dengan kondisi seakan akan sudah meninggal dunia. Sedangkan satu orang lainnya berperan sebagai perekam video sembari menjelaskan adanya korban meninggal dunia.
Hanya dalam hitungan menit, video tersebut viral di masyarakat khususnya di kawasan Kecamatan Songgon.
Tonton juga Menkominfo Sebut Ada Peran Robot dalam Penyebaran Hoaks :
(fat/fat)