Kasus pengeroyokan Glenn Puttiray (25) hingga tewas menjadi perhatian Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Ia bertemu organisasi Maluku Satu Rasa (M1R) di rumah dinasnya.
Dari pertemuan dengan puluhan anggota M1R, Risma berharap pelaku cepat tertangkap. "Saya berharap bisa tertangkap, supaya kejelasan ini mereka ga emosi lagi. Mereka kan nuntutnya pelaku ini cepat tertangkap," kata Risma setelah gelar silaturahmi dengan M1R, Kamis (13/2/2020).
Pertemuan itu merupakan keinginan Risma. Sebab, ia tak ingin lagi ada konflik dan korban di Surabaya.
"Saya nggak mau lagi ada korban, saya tidak mau lagi ada korban. Cukup sudah ini. Kita bersama-sama dari kepolisian juga akan kawal. Tapi tidak dengan cara mengorbankan kalian semua," ucapnya sambil membaur dengan anggota M1R.
Pengeroyokan warga Maluku itu terjadi di klub malam Pentagon. Sejak beberapa hari lalu, klub malam tersebut sudah ditutup.
"Jadi yang jelas tempat kejadian perkara (TKP) sudah tutup sejak beberapa hari yang lalu," sambung Risma.
Tonton juga PSSI Bangga akan Keseriusan Surabaya Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 :
Ketika ditanya apakah penutupan bersifat sementara atau seterusnya, Risma tak dapat memastikan. "Kan kita ada tim juga yang anggotanya ada TNI/Polri. Ya nanti dari situ Komunikasi Intelijen Daerah (Kominda) nanti kita bisa komunikasikan di dalam programnya dan mana yang rawan-rawan," jelasnya.
Menurutnya, Pemkot Surabaya sudah memperhatikan tempat hiburan. Namun tidak bisa menugaskan orang untuk mengawasi terus. Sebab tak hanya tempat hiburan malam yang membutuhkan keamanan.
"Sebetulnya kita sudah cepat ngantisipasinya. Cuman saat itu komunikasinya tidak bagus. Sehingga mereka salah persepsi terus ada perusakan itu," katanya.
Ia menyampaikan, jangan sampai hal masalah ini dimanfaatkan orang yang berniat mengadu domba. "Saya gak ingin ada lagi korban, apapun itu pasti akan membuat keluarga merasa kehilangan. Apa pun, siapa pun itu," paparnya.
Wakil Ketua 1 M1R, Ris Laitupa meminta Mama Risma (sebutan M1R untuk Risma) membantu mengawal masalah agar cepat tuntas. "Kita ingin pelakunya harus ketemu," ujar Ris Laitupa.
"Intinya kita cuman ingin pelakunya muncul dan diadili seadil adilnya," pungkasnya.