Dari 23 mahasiswa itu, 8 orang masih belajar di beberapa universitas di China. Sisanya pulang karena sudah lulus dan masa liburan.
"Dari 23 mahasiswa itu, ada 8 orang yang terpaksa pulang sebelum libur kemarin. Delapan mahasiswa itu saat ini sudah di Banyuwangi," ujar Handoyo Saputro, Direktur Desy Education, konsultan pendidikan luar negeri di Banyuwangi, kepada detikcom, Senin (10/2/2020).
Delapan dari puluhan mahasiswa yang tiba di Banyuwangi, kata Handoyo, rata-rata berkuliah di Nanjing University Information Science Technology (NUIST) dan Ningbo University of Technology (NBUT).
Menurut Handoyo, para mahasiswa yang pulang dari China itu sudah dinyatakan sehat dan aman dari virus Corona. Sebab, saat keluar dari kampus maupun di bandara, mereka melalui pemeriksaan ketat.
"Kalau mereka terjangkit, tentunya mereka harus diisolasi. Pihak kampus di China sana juga sudah mengizinkan mereka pulang, malah meminta mereka menunda dulu kembali ke China sampai kondisinya benar-benar aman," kata Handoyo.
Hingga saat ini ke-23 mahasiswa itu belum mengetahui secara pasti kapan mereka akan kembali lagi ke China untuk melanjutkan kuliahnyanya. Selain karena pemerintah Indonesia masih menutup sementara akses penerbangan pesawat ke China, pihak kampus di China belum bisa memberikan kepastian kapan waktu mereka boleh kembali ke China hingga kondisinya benar-benar sudah kondusif.
8 Mahasiswa Kuliah di China Asal Banyuwangi Belajar Secara Online untuk Sementara
Delapan mahasiswa Cina asal Banyuwangi pulang karena virus Corona. Mereka pulang karena orang tua tak ingin para mahasiswa itu tertular virus yang mematikan itu. Untuk mengisi waktu di Banyuwangi, delapan mahasiswa itu belajar sementara di lembaga konsultan pendidikan setempat.
Mereka belajar secara online di Desy Education Banyuwangi, yang memfasilitasi mereka mendapatkan beasiswa menempuh pendidikan gratis ke luar negeri.
"Sementara sambil belajar di rumah, pihak kampus sana juga menyediakan belajar online. Kami juga fasilitasi juga di sini," ujar Handoyo Saputro, Direktur Desy Education, konsultan pendidikan luar negeri di Banyuwangi, kepada detikcom, Senin (10/2/2020).
Para mahasiswa rata-rata berkuliah di Nanjing University Information Science Technology (NUIST) dan Ningbo University of Technology (NBUT). Pihak kampus memberikan tugas dan pembelajaran melalui online. Sehingga hal ini mempermudah para mahasiswa untuk belajar.
"Kampus mengirimkan modul secara online. Dan tentunya hal ini sangat membantu," tambahnya.
Hingga saat ini ke delapan mahasiswa masih belum mengetahui secara pasti kapan mereka akan kembali lagi ke China untuk melanjutkan kuliahnyanya.
Selain karena pemerintah Indonesia masih menutup sementara akses penerbangan pesawat ke China, pihak kampus di China sendiri juga belum bisa memberikan kepastian kapan waktu mereka boleh kembali ke China, hingga kondisinya benar-benar sudah kondusif.
Tonton juga Jokowi Minta Para Menteri Update Virus Corona Pagi-Siang-Malam :
[Gambas:Video 20detik] (iwd/iwd)