Praktis, kematian mantan Sekretaris Desa Lubawang itu langsung menyita perhatian. Dalam tempo sekejap, banyak warga berdatangan untuk melihat dari dekat. Polisi yang datang langsung mensterilkan lokasi. Berikutnya, untuk kepentingan penyelidikan polisi segera mengevakuasi mayat korban ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo.
"Korban ditemukan warga sudah dalam kondisi meninggal di tepi jalan kampung, tadi pagi. Korban ini memang mantan Sekdes di desanya. Baru pensiunan tahun lalu," kata Kapolsek Banyuglugur, Iptu Heru Purwanto kepada detikcom, Sabtu (8/2/2020).
Keterangan yang diperoleh detikcom menyebutkan, sebelum ditemukan tak bernyawa Santo Wijoyo keluar dari rumahnya, sekitar pukul 22.00 Wib Jumat (7/2). Saat itu, korban pamit kepada keluarganya hendak mengairi sawah. Namun, hingga menjelang pagi korban tak kunjung pulang ke rumahnya. Pihak keluarga sontak kaget, saat mendengar kabar korban ditemukan warga sudah tak bernyawa.
Jasad Santo Wijoyo di tepi jalan kampung, tak jauh dari Puskesmas Pembantu Desa setempat yang berjarak hampir 1 Km dari rumahnya. Sempat muncul kecurigaan di balik kematian korban. Di antaranya, karena ada sejumlah lebam di tubuh korban.
"Setelah dilakukan pemeriksaan medis, hasilnya tidak ditemukan adanya indikasi penganiayaan. Jadi korban meninggal murni karena serangan jantung dan hipertensi. Tadi pihak keluarga menolak dilakukan otopsi. Disaksikan kepala desanya, jasad korban sudah kami serahkan kepada keluarganya," papar Iptu Heru Purwanto. (fat/fat)