Warga Bence RT 1 RW 2 Kecamatan Garum itu seakan tak sabar menunggu saatnya tiba. Kaki palsu yang telah diukur sesuai kakinya, adalah sebuah mimpi yang segera menjadi nyata.
Tak hanya Endah yang tersenyum cerah pagi ini. Ada 8 warga Blitar lainnya yang kakinya diukur untuk pembuatan kaki palsu. Dan seorang warga lain yang akan mendapat bantuan penunjang tulang (brace) dari Kapolres Blitar, AKBP Budi Hermanto.
Menjelang kepindahannya ke tempat tugas yang baru, Buher, panggilan akrab Kapolres Blitar ingin meninggalkan kesan manis bagi para penyandang difabel. Cara kapolres menunjukkan rasa hormat dan cintanya kepada difabilitas Blitar, dengan membantu memberikan alat dan ilmu agar mereka semakin berdaya dan produktif dalam kemandirian.
"Kami agendakan untuk saudara-saudara kita yang difabel. Ini untuk memberikan motivasi, bahwa keterbatasan itu bukan penghambat. Semangat untuk bisa mencapai apa yang diinginkan," kata Buher kepada detikcom, Jumat (6/2/2020).
Selain itu, Buher juga menggagas pelatihan membaca Al Quran braile yang sudah dilakukan sebulan lalu. Selama ini terdaftar sebanyak 37 tuna netra yang mendapat pelatihan membaca Al Quran di Polres Blitar. Namun dari jumlah itu, hanya 17 orang yang ikut aktif pelatihan.
Seminggu dua kali petugas polsek akan mengantar jemput mereka untuk latihan membaca Al Quran braile di Mapolres Blitar. Jika ilmu telah dikuasai, mereka inilah yang diharapkan bisa berbagi ilmu membaca Al Quran braile kepada temannya sesama penyandang tuna netra.
"Kami akan berikan Al Quran braile beberapa masjid di wilayah Kabupaten Blitar. Tapi mohon maaf jumlahnya masih sangat terbatas, program ini akan terus berkesinambungan. Ini wujud kami menghargai dan mencintai keberadaan saudara-saudara kami kaum difabel," tuturnya.
9 Kursi roda dan sebuah brace ini, akan diserahkan secara bersama-sama di Pendopo Ronggo Hadinegoro Pemkab Blitar pada Sabtu (15/2/2020) mendatang. Sekaligus launching pelatihan dan penyerahan Al Quran braile kepada 37 penyandang tuna netra di Blitar. (fat/fat)