Nasib pahit harus dirasakan MS (13), pelajar SMP di Kota Malang yang diduga menjadi korban kekerasan. Ia harus kehilangan satu jari tengahnya.
Dokter memutuskan amputasi karena sakit yang dideritanya. "Kemarin malam, operasi dilakukan untuk amputasi jari tengah tangan bagian kanan dari keponakan kami (MS). Alhamdulillah operasi berjalan lancar," ujar Taufik, paman MS saat ditemui di RS Lavalette, Jalan W.R Supratman, Kota Malang, Rabu (5/2/2020) sore.
Taufik menuturkan, amputasi merupakan keputusan dari dokter untuk menangani sakit yang dialami MS. Sejak dua pekan terakhir menjalani perawatan intensif.
"Tindakan itu (amputasi) harus dilakukan. Begitu dokter sampaikan. Operasi berlangsung mulai pukul 6 sore sampai 10 malam. Alasannya karena sakit pada jarinya itu," tuturnya.
Menurut Taufik, sebelum amputasi dilakukan. Kondisi jari tengah di tangan kanan MS memang memprihatinkan. Warna kulit menghitam begitu pula pada bagian kukunya.
Penyebabnya apa? Taufik enggan membeberkan karena menghormati proses penyidikan yang dilakukan aparat kepolisian.
"Kalau sebabnya apa, saya tidak mau menjelaskan. Karena sekarang sudah ditangani oleh polisi. Yang jelas, sebelum diamputasi, jari tengah MS berwarna hitam begitu juga kukunya," bebernya.
Sejak dirawat di RS Lavalette dua pekan lalu, lanjutnya, MS seringkali mengeluhkan sakit pada jari tengahnya itu. Selain luka lebam di beberapa bagian tubuh lain.
"Sejak awal masuk rumah sakit, jari yang sakit itu selalu dikeluhkan. Sekarang alhamdulillah, lebam-lebam yang ada sudah mulai hilang," sambungnya.
MS masih menjalani perawatan di ruang isolasi. Ponakannya itu akan dirawat hingga pemulihan selesai dilakukan.
"Sejak pertama dan sampai sekarang tetap berada di ruang isolasi. Mudah-mudahan segera pulih dan bisa pulang," pungkasnya.