Dia mengaku tak pernah menegur Rosidah secara langsung terkait aksi bullying yang dilakukan. Ia takut calon istrinya marah ketika dirinya dekat dengan wanita lain. Hingga akhirnya dirinya merencanakan pembunuhan Rosidah. Selain itu, tuntutan ekonomi, yakni menebus motor yang digadaikan, menjadi beban dirinya.
"Ndak pernah menegur hal itu ke Rosidah. Karena takut cemburu calon istri saya di warung juga. Di warung ndak ada yang mengolok seperti itu. Hanya Rosidah," jelasnya.
Hingga akhirnya terjadilah pembunuhan tersebut. Ali meminta Rosidah mengantarkan pulang ke rumahnya. Namun di tengah jalan, Ali mengajak Rosidah ke TKP pembunuhan tersebut. Hingga akhirnya terjadilah aksi keji itu. Ali memukul leher Rosidah dan kemudian mencekiknya hingga tewas.
Ali mengaku sebenarnya tak punya rencana membakar korban. Namun, saat melihat lanjaran (batang bambu untuk pagar dan menjalarnya tanaman semangka dan melon), Ali memiliki ide menghilangkan barang bukti dengan membakar jasad Rosidah.
"Alasan membakar, ada lanjaran. Jadi ide itu muncul tiba-tiba untuk membakar, untuk menghilangkan barang bukti. Pada saat itu memang ada rasa kasihan. Tapi karena sakit hati itu, saya jadi nekat. Ada juga perasaan lega tidak ada lagi yang mengolok-olok saya gendut, Boboho, dan sumo lagi," pungkasnya.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini