Ali Heri Sanjaya (27), pelaku pembunuhan dan pembakaran Rosidah (17), sudah menjalani rekonstruksi. Seusai rekonstruksi, ia bercerita mengenai bullying yang dilakukan Rosidah.
Warga Lingkungan Papring, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, itu baru saja melakukan rekonstruksi di Mapolresta Banyuwangi. Tak ada wajah murung setelah melakukan pembunuhan dan pembakaran itu. Dengan senyum, Ali Heri Sanjaya mengaku menyesal telah melakukan aksi keji itu.
Saat wawancara khusus dengan Ali, detikcom sempat menanyakan soal perasaan dia setelah melakukan aksi keji itu. Dengan tersenyum, Ali mengaku menyesal.
"Ya menyesal (telah melakukan pembunuhan dan pembakaran jasad Rosidah). Tapi bagaimana lagi, ya sudah mati. Kalau waktu bisa diputar kembali, ya saya mau minta maaf dan ndak akan membunuh dia," ujarnya kepada detikcom, Rabu (5/2/2020).
Ali mengaku tak terlalu mengenal Rosidah. Ia diselimuti dendam terhadap Rosidah, yang selalu mengolok-olok dirinya dengan kata-kata gendut, Boboho, dan sumo. Ternyata Ali bukan pegawai di warung tempat Rosidah bekerja. Ali hanya ikut calon istrinya yang bekerja di sana.
"Saat saya mau minta minum ke warung selalu dikatain awas ada Boboho, gendut, dan sumo. Saya diam saja dan akhirnya tidak jadi ambil minum. Itu saya pendam sampai 12 hari lamanya," imbuhnya.
Tonton juga video Tim Advokasi Ajukan Periksa Gigi Terdakwa Pembunuhan di Nduga: