Uji laboratorium dilakukan untuk memastikan apakah pasien tersebut positif terkena virus Corona atau tidak. Mahasiswi itu sendiri sudah tiga hari dirawat di RSUD dr Soedono Madiun.
"Yang jelas kami masih tetap lakukan perawatan. Kami telah mengambil sampel swap tenggorokan pasien untuk dilakukan pengecekan. Sampel kami kirim ke laboratorium di Jakarta," terang Direktur RSUD dr Soedono Madiun Bangun Tripsila Purwaka saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (31/1/2020).
Pengambilan sample swap yang dimaksud, kata Bangun, yakni hapusan atau dengan contoh diambil spesimen. Hasil pengecekan oleh laboratorium itu, lanjut Bangun, akan diketahui dalam jangka waktu sekitar satu hingga dua minggu.
Bangun mengatakan kondisi mahasiswi kedokteran yang baru pulang dari Beijing itu demam serta batuk disertai sakit tenggorokan.
"Kami belum berani untuk memindah dari ruang isolasi karena masih menunggu hasil lab, kalau memang negatif kami akan pindahkan," papar Bangun.
Sebelumnya, warga dari salah satu desa di Kecamatan Mejayan, Madiun, ini datang ke RSUD Caruban pada Rabu (29/1). Mahasiswi kedokteran tersebut baru tiga hari pulang dari Beijing.
Saat itu, suhu tubuh mahasiswi yang sedang pulang kampung tersebut panas dan batuk. Karena dikhawatirkan terjangkit virus Corona, pihak RSUD Caruban langsung merujuk ke RSUD Soedono Madiun yang memiliki ruang isolasi.
"Karena riwayatnya pulang dari China ya kami rawat sesuai prosedur. Dia baru pulang tiga hari (dari Beijing)," kata Bangun.
Simak Video "AS-Jepang Sudah Evakuasi Warganya dari China, Indonesia Kapan?"
[Gambas:Video 20detik] (fat/iwd)