Sebuah foto surat tantangan debat tentang tahlil viral di media sosial. Surat itu mengatasnamakan pengurus Muhammadiyah Jember.
Dalam surat itu, debat ditujukan kepada pimpinan Jamaah Yasinan dan Tahlil. Tujuannya untuk menguji keabsahan tahlil dan tawasul dalam perspektif Islam.
Menanggapi hal itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember Kusno, menegaskan bahwa surat itu tidak benar atau hoax.
Baca juga: Salam dan Bangunan Toleransi Beragama |
"Surat yang beredar itu hoax. Karena di Jember tidak ada yang namanya Pengurus Cabang. Di Jember hanya ada PDM," kata Kusno saat dikonfirmasi di Kantor PDM Jember, Kamis (30/1/2020).
Dengan adanya surat tersebut, lanjut Kusno, pihaknya berharap pihak berwenang melakukan pengusutan. Karena surat itu dinilai menimbulkan keresahan dalam kehidupan keberagaman.
"Kami harap penegak hukum untuk melakukan pengusutan," ujarnya
Simak Video "Viral Video Teriakan 'Wuhan Jiayou' yang Bikin Haru"
Kusno mengatakan perlu diingat Muhammadiyah dalam berdakwah tidak pernah melakukan tindakan yang bisa memperlemah kerekatan dan kedekatan dengan pihak manapun. Termasuk kepada kiai dan tokoh agama lain.
"Agama yang berlainan pun kami selalu menghargai dan menghormati. Tidak pernah menantang dialog-dialog yang menimbulkan perdebatan dan perpecahan," tukasnya.
Karena menurut Kusno, hal demikian tidak sesuai dengan kepribadian Muhammadiyah. "Kami selalu menjunjung tinggi kerjasama dan saling menolong untuk mencapai tujuan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya tanpa menafikan kelompok organisasi masyarakat lainnya," ulasnya.
"Kami harap masyarakat tetap tenang, dan kami akan serahkan hal ini ke pihak berwajib. Jangan sampai kita terprovokasi kabar dan informasi tidak benar," pungkasnya.
Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal menegaskan pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait beredarnya surat palsu itu. Sebab isi surat sudah membuat keresahan di kalangan umat Islam.
"Kami akan usut. Sebab sudah provokatif dan bisa membuat muslim resah dan berpotensi memecah belah kerukunan," kata Alfian.