Seekor ular sanca kembang kembali ditemukan warga Blitar. Badan ular tampak mengembang sehingga diduga baru habis makan dua ekor entok.
Sanca tersebut pertama kali ditemukan pemilik warung bernama Lektun, warga Jalan Riau Barat Rt 03 Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Sekitar pukul 04.30 WIB, ia bermaksud memberi pakan ayam dan entok yang dijadikan satu kandang.
Namun pandangan wanita berusia 48 itu langsung tertuju pada ular sanca kembang yang melingkar di bawah kandang ayamnya. Sontak Lektun berteriak-teriak dan mengundang beberapa warga sekitar lari mendekat.
Lima warga turun ke kandang yang lokasinya tepat di belakang bawah warung. Kandang itu juga berada tepat di bibir sungai yang lumayan besar.
"Diangkat lima orang tadi itu. Berat sekali mungkin sekitar 20 kg. Kalau panjangnya tadi sempat diukur sampai 5 meter," cerita Lektun kepada detikcom di depan warungnya, Jumat (24/1/2020).
Dengan tertangkapnya ular tersebut, terjawab sudah teka-teki siapa dalang hilangnya beberapa entok Lektun sejak awal bulan ini. Terlebih dua ekor entok milik Lektun juga lenyap tak berbekas.
Simak Video "Makan Ternak Warga Blitar, Sanca 3,6 Meter Ditangkap"
"Pas tahun baru itu hilang dua entok saya. Saya pikir dicuri atau dimakan nyambik. Karena di sini juga sering kelihatan nyambik. Lha ular ini tadi perutnya besar dan dua mentok saya hilang. Saya yakin entok saya di dalam perut ular itu sekarang," paparnya.
Ular lalu dilakban bagian mulutnya. Karena tidak ada kandang yang memadai, warga memasukkannya ke dalam karung plastik dan diikat tali rafia bagian atasnya.
Ular diletakkan begitu saja di depan warung. Informasi yang beredar, warga sepakat menyerahkannya ke Kebon Rakyat Kebonrojo agar terpelihara dengan baik.
"Ini yang nangkepi tadi pada kerja semua Mbak. Katanya mau diserahkan ke Kebonrojo. Semoga ndak lepas, saya juga takut kalau disimpan di dalam," lanjutnya.
Tak hanya di Jalan Riau, ular jenis sanca kembang juga ditemukan warga Desa Papungan Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar. Lokasi penemuan ular pagi ini hanya berjarak sekitar 300 meter dari lokasi penemuan ular sepanjang 3,6 meter dengan bobot 17 kg pada Rabu (22/1).
"Tapi yang ini lebih kecil. Panjangnya hanya satu meter, beratnya mungkin dua kiloan. Saya juga heran kok banyak nemu ular dimana-mana. Ini pertanda alam apa? Semoga semua selamat seger kawarasan," kata Sukarman, tokoh Desa Papungan.