"Sekarang warga takut melewati jalan itu menggunakan sepeda motor, khawatir amblas. Jadi sementara hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki," kata Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono, Kamis (23/1/2020).
Keterangan yang diperoleh detikcom menyebutkan, tanah retak di Desa Semambung Kecamatan Jatibanteng itu terjadi dini hari tadi. Saat itu, hujan deras memang mengguyur wilayah tersebut. Akibatnya tanah tergerus hingga menimbulkan retakan. Warga kaget melihat tanah akses jalan itu retak pagi harinya. Tak tanggung-tanggung, panjang retakan itu mencapai sekitar 8 meteran.
Akibatnya, retakan tanah di bahu jalan itu cukup mengganggu akses warga. Ada sekitar 120 KK warga dua RT di dusun setempat yang biasa melewati jalanan tersebut. Masing-masing, RT 02 sebanyak 70 KK dan RT 03 sebanyak 50 KK. Jalan yang biasanya bisa dilintasi sepeda motor, kini warga khawatir jalan jadi amblas. Sehingga hanya berani melintasi jalanan retak itu dengan berjalan kaki.
"Tidak sampai memutus akses, hanya mengganggu saja. Warga khawatir amblas, karena di sisi jalan itu jurang kedalaman 15 meteran. Di bawah jurang itu sungai," papar Puriyono.
Upaya penanganan sementara, saat ini warga menutup keretakan jalan itu dengan batu kecil-kecil dan tanah. Selain itu, juga dipasang tanda pengamanan agar lebih berhati-hati melintasi jalanan tersebut. (fat/fat)