"Semalam itu warga patroli di kandang yang berada di dekat permukiman. Ternyata yang diserang kandang yang berada jauh dari rumah," kata Sahuri, Kepala Desa Kalipelus, Rabu (22/1/2020).
Kasus terakhir menimpa kambing milik Tambir (65). Warga Desa Karangnongko itu mendapati lima ekor kambingnya mati di dalam kandang yang terletak di Desa Kalipelus. Diduga hewan-hewan tersebut mati akibat serangan malam sebelumnya.
Tambir menjelaskan, di dalam kandang terdapat empat ekor kambing dewasa dan dua ekor anakan. Dari jumlah itu, hanya seekor anak kambing yang masih hidup. Bayi kambing yang masih menyusu itu pun mengalami luka robek di punggung.
"(Bayi kambing) saya titipkan tetangga biar ikut numpang nyusu induk (kambing) yang lain," tutur Tambir kepada wartawan.
Kejadian aneh itu menjadi bahasan serius di Dinas Pertanian. Ini menyusul diterjunkannya dua petugas ke lokasi kejadian sehari sebelumnya. Saat itu petugas sempat membongkar bangkai kambing yang dikubur warga tak lama setelah ditemukan tak bernyawa.
Kepala Dinas Pertanian Pacitan Bambang Supriyoko memastikan kematian puluhan kambing tersebut bukan karena penyakit. Di sisi lain, di tubuh hewan yang mati selalu terdapat luka. Hal itu masih menjadi bahan penyelidikan untuk memastikan jenis makhluk pemangsanya.
"Sementara dugaan adalah ada gangguan dari hewan liar. Ini menurut yang disampaikan dari teman-teman (petugas). Termasuk hewan (mati) yang sudah dikubur ini dicoba digali kembali untuk dilihat," papar pejabat penghobi olahraga lari tersebut.
Bagi masyarakat pemilik ternak kambing, lanjut Bambang, pihaknya mengimbau agar mereka memperkuat konstruksi kandang. Selain itu, kegiatan ronda keliling sebaiknya terus dilakukan. Bila perlu, warga menyanggong diam-diam di sekitar kandang untuk menjebak si makhluk misterius.
Lalu bagaimana langkah selanjutnya? Bambang mengaku pihaknya tak bisa berbuat sendirian. Menurut rencana, Dinas Pertanian akan berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur berkaitan dengan temuan tersebut. Lembaga pemangku wilayah hutan itu diharapkan dapat menggandeng Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
"Sementara ada rencana untuk melaporkan kondisi ini. Karena (BKSDA) itu berada di luar Pacitan, kami akan berkoordinasi dulu dengan Cabang Dinas Kehutanan," pungkas Bambang Supriyoko.
Simak Video "Genjot Sektor Pertanian, Jokowi Resmikan Bendung Kamijoro"
[Gambas:Video 20detik] (fat/iwd)