Korban diketahui tewas gantung diri pada pukul 05.00 WIB. Saat itu salah seorang tetangganya hendak menjenguk korban yang sedang terbaring sakit.
"Tetangga bermaksud menjenguk Korban di kediamannya karena korban sedang sakit lambung," kata petugas BPB Linmas Surabaya Ali Hurozim, Selasa (21/1/2020).
Namun, saat didatangi, lanjut Ali, korban tidak ada di rumahnya. Setelah dicari di bagian dapur, ternyata korban tewas dalam keadaan gantung diri.
"Setelah dicek di kediamannya tidak ada, kemudian tetangga mencoba mencari di kediamannya. Tak lama kemudian korban ditemukan di bagian dapur dengan kondisi gantung diri," terangnya.
Pada saat korban akan dievakuasi ke kamar mayat RSU dr Soetomo, pihak keluarga sempat menolak divisum. Sebab, keluarga ingin mengurusnya sendiri dan langsung memakamkannya.
"Pihak keluarga tidak berkenan jenazah divisum dan ingin memakamkannya," ujar Ali.
Namun, setelah diberi penjelasan, keluarga akhirnya memberikan izin. Korban akhirnya dievakuasi ke rumah sakit dan dilakukan visum dengan didampingi keluarganya.
"Pukul 09.15 WIB korban dibawa ke kamar jenazah RSU dr Soetomo untuk dilakukan visum luar dengan didampingi keluarganya," tandasnya.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Simak Juga Video "Ironis! Pungut Getah Karet Seharga Rp 17 Ribu, Kakek Dibui 2 Bulan"
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini