Kondisi ini sempat membuat polisi berniat menebang pohon tersebut. Namun hingga saat ini pohon berdiameter sekitar 50 cm dengan tinggi sekitar 20 meter itu masih tegak berdiri.
Kepala Dusun Krajan, Kendan Hikmah mengatakan, dia bersama petugas Polsek Puger telah mendatangi keluarga pemilik pohon. Selain memantau situasi, mereka juga menyarankan agar pohon itu ditebang.
Namun pihak keluarga pemilik pohon menangis keberatan. Tidak disebutkan mengapa pemilik pohon keberatan ditebang.
"Tadi sekitar jam 10 saya ke sana bersama Kanit Intel Polsek Puger. Kita sampaikan agar pohon ditebang. Tapi pemilik tidak mau. Kenapa tidak mau, tidak disebutkan," kata Kendan saat dihubungi, Senin (20/1/2020).
Dia menduga, pemilik pohon menangis enggan menebang karena saat ini pengunjung telah sepi. Sehingga keberadaan pohon dinilai tidak mengganggu warga.
"Memang sepi, tidak seperti hari-hari sebelumnya yang selalu ramai," kata Kendan.
Sementara Kapolsek Puger AKP Ribut sebelumnya menegaskan akan menebang pohon menangis jika keberadaannya dinilai sudah meresahkan. Menurut Ribut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemilik lahan. Dan pemilik lahan menyatakan tidak keberatan.
"Kalau sudah menimbulkan keresahan dan mengganggu ketertiban, akan kita tebang. Sudah kita sampaikan ke pemiliknya dan tidak keberatan," tegas Ribut.
Simak Video "Video Pohon Keluarkan Suara Wanita Menangis Diserbu Warga"
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini