Ternyata Tak Semua Orang Beruntung Mendengar Pohon Menangis di Jember

Ternyata Tak Semua Orang Beruntung Mendengar Pohon Menangis di Jember

Yakub Mulyono - detikNews
Minggu, 19 Jan 2020 19:19 WIB
Warga berusaha mendengar suara pohon menangis (Foto file: Yakub Mulyono/detikcom)
Jember - Warga banyak berdatangan ke lokasi pohon menangis di Dusun Krajan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger. Namun tak semuanya berhasil mendengar suara dari batang pohon Akasia berdiameter sekitar 50 cm dengan tinggi sekitar 20 meter itu.

"Tidak semuanya mendengar, salah satunya saya. Tidak mendengar apa-apa," kata salah satu pengunjung, Huda, Minggu (19/1/2020).

Pria asal Kecamatan Ambulu ini mengaku berulang kali menempelkan telinganya ke batang pohon yang dikabarkan bisa mengeluarkan suara tangisan itu. Namun tak ada suara apa pun yang keluar dari batang pohon.


"Mulai dari posisi berdiri, jongkok sampai duduk sudah saya lakukan. Tapi ya itu tadi, tak mendengar apa-apa. Apa karena ramai ya?" ungkapnya.

Namun Huda mengaku istrinya yang sebelumnya datang ke tempat itu mengaku mendengar suara dari dalam batang pohon. Dia tidak mengerti kenapa dirinya tidak berhasil mendengar pohon menangis.

"Kemarin saya datang bersama istri. Waktu itu istri mengaku mendengar. Tapi waktu itu saya tidak. Karena masih penasaran, hari ini saya datang lagi. Tapi tetap tidak mendengar," ungkapnya.


Tonton juga Video Pohon Keluarkan Suara Wanita Menangis Diserbu Warga :



Salah seorang anggota keluarga pemilik lahan pohon menangis, Bardi mengakui bahwa tak semua yang datang akan berhasil mendengar suara dari pohon Akasia itu. Sebab munculnya suara memang waktunya tidak tentu.

"Ya memang waktunya nggak pasti. Jadi kalau pas waktunya tepat ya bisa dengar. Kalau pas lagi nggak bersuara ya nggak bisa dengar apa-apa," kata Bardi.

Namun, lanjut Bardi, pengunjung yang datang pada dua dan tiga hari sebelumnya, sebagian besar berhasil mendengar suara dari dalam batang pohon. Bahkan suara bisa didengar kendati telinga tak ditempel ke pohon.


"Kalau tidak salah pada Kamis dan Jumat kemarin itu sering keluar suaranya. Bahkan sempat keras. Jadi nggak perlu menempelkan telinga ke pohon," katanya.

Intensitas keluarnya suara dari pohon berkurang sejak Sabtu kemarin. Bahkan hari ini sebagian besar pengunjung yang datang tak berhasil mendengar suara dari pohon Akasia yang berusia sekitar 11 tahun itu.

"Sejak Sabtu sudah berkurang. Nggak tahu kenapa. Mungkin karena waktu itu sudah dirukyah," pungkas Bardi.
Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.