"Kalau dari kami ya sudah sekitar 5 tahunan," kata salah satu pihak keluarga, Bardi, Minggu (19/1/2020).
Menurut Bardi, keluarganya sering mendengar suara tangisan dari pohon saat berada di dapur. Sebab pohon akasia yang dipercaya mengeluarkan tangis itu berada di belakang rumah.
"Awal-awal dulu ya sempat ketakutan. Apalagi kalau suaranya muncul malam hari," kenang Bardi.
Pihak keluarga juga sempat menelusuri sumber suara. Dari situlah akhirnya diketahui kalau sumbernya dari pohon akasia yang berada di belakang rumah.
"Waktu itu suaranya keras. Jadi nggak perlu telinga ditempelkan ke batang pohon. Tapi suaranya dari bagian atas pohon," kata Bardi.
Pihak keluarga pun akhirnya membiarkan dan mencoba membiasakan kondisi mendengar pohon menangis tersebut. Apalagi mereka merasa tidak terganggu.
"Kan suaranya kadang-kadang aja terdengar, nggak terus menerus. Akhirnya kami biarkan saja," terang Bardi.
Hingga pada beberapa hari lalu, salah satu cucunya lari ketakutan saat mendengar suara dari pohon saat bermain di belakang rumah. Sang cucu juga menceritakan hal itu ke teman-temannya.
"Dia cerita ke teman-temannya. Akhirnya ramai. Apalagi kemudian ada yang datang dan memang mendengar sendiri, akhirnya tambah ramai," ujar Bardi.
"Kemudian ada yang menyebarkan melalui medsos dan masuk berita. Ya makin banyak orang yang datang," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini