Untuk menyelamatkan nyawanya, pria asal Desa Awar-Awar itu sempat dilarikan ke RSUD Asembagus. Namun korban tetap kehilangan nyawa sekitar 3 jam setelah mendapatkan perawatan medis.
"Korban meninggal saat dibawa ke rumah sakit. Luka korban sebenarnya tidak terlalu parah. Makanya, untuk mengetahui penyebab kematiannya, kami sendiri masih menunggu hasil visum dokter," kata Kasat Lantas Polres Situbondo, AKP Hendrix Kusuma Wardhana saat dihubungi detikcom, Minggu (19/1/2020).
Keterangan yang diperoleh detikcom menyebutkan, insiden kecelakaan yang merenggut nyawa anggota Satpol PP ini terjadi sekitar pukul 02.00 Wib dini hari tadi. Sebelum itu korban sedang melaksanakan piket malam sebagai anggota Trantib atau Satpol PP Kecamatan Asembagus. Petaka datang, saat korban pamit hendak membeli makanan.
"Korban ini anggota Satpol PP Kecamatan Asembagus. Saat kecelakaan, korban pamit beli nasi. Kami sebagai anggota Satpol PP tentu turut berduka atas kejadian ini," kata Heriyanto, seorang anggota Satpol PP Situbondo.
Saat hendak membeli makanan, Hanafi mengendarai sepeda motor Honda Vario P 4304 FJ dan melaju ke arah timur. Setibanya di traffic light perempatan taman kota Asembagus, korban konon berhenti di tengah karena lampu sedang menyala merah.
Saat itulah dari arah belakang tiba-tiba muncul truk S 8240 UI bermuatan ikan, yang dikemudikan Subandi, warga Palang Tuban. Diduga sopir 37 tahun ini mengantuk hingga tidak melihat adanya kendaraan lain di depannya. Seketika itu, truk ini langsung menabrak sepeda motor yang dikendarai oleh Hanafi.
Akibat kecelakaan itu, korban mengalami luka robek bagian pinggul kiri. Namun, nyawa korban tak terselamatkan saat dilarikan ke rumah sakit.
"Kalau rem blong sepertinya tidak. Dugaannya sopir truk mengantuk. Tapi semua masih kami selidiki. Ini sekarang saya bersama bapak Kapolres masih takziah ke rumah duka," tandas AKP Hendrix. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini