Jombang - Sang 'dukun cilik' dari Jombang, Muhammad Ponari Rahmatullah atau
Ponari memutuskan menikah pada usia muda. Pemilik batu petir ini mengaku sudah siap menjadi kepala rumah tangga.
Ponari kini baru berusia 20 tahun. Usianya akan genap 21 tahun pada 8 Juli nanti. Namun di usianya yang tergolong sangat muda, dia bertekat membangun rumah tangga dengan gadis idamannya, Aminatus Zuroh.
Zuroh ternyata lebih tua dua tahun darinya. Gadis asal Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Jombang ini akan berusia 23 tahun pada 5 Juni nanti. Namun, selisih usia tak menjadi halangan bagi mereka untuk menikah.
"Karena sudah sama-sama suka, saya punya pikiran untuk melamarnya. Artinya, saya sudah siap untuk menjadi kepala rumah tangga," kata
Ponari saat ditanya detikcom terkait alasannya menikah di usia muda, Minggu (19/1/2020).
Oleh sebab itu, Ponari melamar Zuroh. Tunangan mereka digelar di rumah keluarga Zuroh pada Sabtu (11/1) pagi. Pemuda yang pernah terkenal dengan sebutan 'dukun cilik' pada awal 2009 lalu itu akan menikah setelah Hari Raya Idul Adha tahun 2020.
Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Kamsin (47) dan Mukaromah (39) ini mengaku melamar Zuroh karena tidak ingin pengalaman patah hatinya terulang. Sekitar satu tahun yang lalu, dia gagal melamar seorang gadis yang tinggal di Kalimantan Timur.
"Gagalnya karena LDR (Long Distance Relationship/hubungan jarak jauh). Makanya dapat Zuroh langsung saya lamar," ungkap
Ponari.
Terlebih lagi, Ponari merasa sudah siap untuk menafkahi Zuroh lantaran mempunyai penghasilan sendiri. Dia kini bekerja di sebuah klinik pengobatan herbal di Jalan WR Supratman, Jombang (Sebelumnya ditulis di Kecamatan Banyakan, Kediri).
"Saya ingin membangun rumah sendiri, keluarga sendiri yang bahagia," tandas 'dukun cilik' asal Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang ini.
Ponari dengan Zuroh jatuh cinta pada pandangan pertama saat mereka bekerja di pabrik makanan ringan di Jalan Brigjen Kretarto, Jombang. Cinta lokasi (Cinlok) itu akhirnya akan berlanjut ke jenjang pernikahan. Hingga kini Zuroh masih bekerja di pabrik makanan ringan yang sama.
Ponari menjadi terkenal dan dijuluki 'dukun' cilik dari Jombang pada awal 2009 lalu. Ketenarannya berkat sebuah batu yang disebut batu petir. Batu sekepal tangan itu konon ditemukan
Ponari setelah petir menyambar pada suatu hari di bulan Januari 2009.
Petir dengan suara luar biasa kencang menyambar di dekat Ponari saat dia asyik bermain. Saat itu dia masih duduk di bangku kelas 3 SDN Balongsari I. Petir itu konon disertai jatuhnya batu yang nyaris mengenai kepala Ponari. Batu yang saat itu memancarkan cahaya biru dipungut olehnya.
Ternyata dengan batu petir itu
Ponari menjadi 'dukun cilik' yang sangat terkenal. Berbagai penyakit konon bisa dia sembuhkan hanya dengan menyelupkan batu itu ke dalam air minum yang dibawa pasien. Ribuan orang pun datang ke rumahnya kala itu.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini