Kelangkaan cabai yang terjadi akhir-akhir ini, juga menjadi perhatian Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Menurutnya, kelangkaan cabai di setiap awal musim hujan dikarenakan situasi alam.
"Ada beberapa wilayah yang terendam banjir, sehingga mempengaruhi luasan panen cabai," kata Khofifah kepada wartawan usai melakukan sidak di pasar Desa Ngaban Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo, Sabtu (18/1/2020).
Khofifah menjelaskan awal musim hujan, dipastikan ada penurunan produksi cabai. Meskipun terjadi penurunan produksi, Khofifah memastikan bisa mensuplai kebutuhan cabai di Jatim dan provinsi lain.
"Dilihat luas lahan yang ditanami cabai, wilayah di Jatim sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan. Di Jatim ada 5 ribu hektare lahan yang ditanami cabai. Luas tersebut jauh di atas yang dibutuhkan," jelas Khofifah.
Sementara salah satu pedagang Pasar Ngaban, Tutik Rahayu (32) membenarkan akhir-akhir ini harga cabai rawit mengalami kenaikan. Dua minggu yang lalu harga cabai kisaran Rp 35 ribu/kg, namun saat ini Rp 80/kg.
"Saat ini harga cabai rawit mengalami kenaikan mencapai Rp 60 ribu per kilogramnya. Selain harga naik, stok cabai juga agak langka," tandas Tutik. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini