Kepala DLHK Sidoarjo mengatakan pihaknya langsung turung ke lokasi melakukan pengambilan sample air. Namun pihaknya belum bisa menyimpulkan apa penyebabnya.
"Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, kami langsung mendatangi lokasi, memang benar ada buih busa warna putih di Sungai Sumput setelah aliran dam," kata Sigit kepada detikcom saat dihubungi, Sabtu (18/1/2020).
Menurut Sigit, dari petugas yang mengambil sample air di lokasi bahwa dari kasat mata masih normal, warnanya tidak berubah, serta tidak menimbulkan bau yang menonjol. Namun pihaknya belum bisa memastikan masih menunggu hasil dari laboratorium.
"Untuk hasil pemeriksaan air di laboratorium masih membutuhkan waktu sekitar 10 hari," tambah Sigit.
Sigit menjelaskan dari keterangan warga air yang mengeluarkan busa putih itu setelah dam Sumput. Biasanya air yang turun dari ketinggian tertentu biasa ada buihnya.
"Kembali lagi dugaan karena kandungan air begitu turun dari ketinggian tertentu seperti dikopyok biasanya tumbuh buih busa. Tapi hanya berjarak beberapa meter. Tapi kali ini sampai ratusan meter. Kami butuh waktu untuk uji laboratorium," jelas Sigit.
Dari pantauan detikcom di lokasi busa putih itu mulai muncul setelah pintu air. Busa setinggi sekitar 50cm dengan panjang 1 KM, itu menutup permukaan sungai.
Busa berwarna putih seperti salju itu menutup semua permukaan sungai mulai dari Dam Sumput hingga ke lokasi Fasilitas Kuliner (Faskul) di Perumahan Kahuripan Nirwana Village. Fenomena ini merupakan pertama kali terjadi di sungai itu. Sehingga banyak warga yang melihat. (fat/fat)