"Tadi baru saja kita rilis, untuk kunjungan wisatwan kita di tahun 2019 ada 5,4 juta, kalau untuk tahun 2018 sekitar 4,9 juta, ada kenaikan 101 persen," ujar MY Bramuda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi kepada wartawan, Sabtu (18/1/2020).
Dari 5,4 juta wisatawan tersebut, kata Bram, 400 ribu di antaranya merupakan wisatawan asing, mayoritas dari Eropa. Sisanya adalah wisatawan domestik.
"Ada kenaikan 400 ribu untuk mancanegara. Data dari kami yang paling banyak itu dari Eropa," tuturnya.
Meski demikian, lanjut Bram, jumlah itu kurang dari target yang ditetapkan oleh pemerintah Banyuwangi. Target dari pemerintah sendiri menurutnya sekitar 103 persen. Menurutnya banyak faktor yang memengaruhi belum tercapainya target itu.
"Kenapa, karena memang ada kebakaran di Ijen yang tentu ini sangat mempengarui jumlah wisatawan karena Gunung Ijen ini idolanya mancanegara," ungkapnya.
Selain kebakaran, Bram menambahkan pada bulan puasa juga sangat mempengaruhi kunjugan wisatawan. Sehingga hal itu berdampak terhadap wisatawan yang mau datang ke Banyuwangi.
Dia mengatakan pada tahun 2020 ini, pihak pemerintah Banyuwangi menargetkan kunjuNgan wisatawan mancanegara sebesar 200 persen, terutama katanya titik fokus utama pemerintah adalah pasar Asia.
"Kita setiap tahunnya menaikan 10 persen, kita optimisitis jika pasar Cina masuk kita bisa menaikan 200 persen karena pasar Asia ini penduduknya besar, kami yakin tiap Minggu kami pasti bisa mendatangkan kurang lebih sekitar 500 wisatawan," terangnya.
Selain itu Bram juga mengungkapkan, dengan bertambahnya event festival, pihaknya optimistis pada tahun 2020 ini kunjungan wisatawan akan semakin meningkat. Sehingga dapat mendongkrak ekonomi rakyat.
"Tujuan festival ini kan, tidak hanya mendatangkan kunjugan wisatawan, tapi bagemana mendongkrak ekonomi rakyat. Event kita ini tahun 2020 ada 123, hampir 30 persennya berbasis kuliner, ada banyak sekali food, sehingga ini akan mengangkat ekonomi kreatif rakyat, "tuturnya.
Dirinya juga menjelaskan, jika makanan berputar pada saat event festival berlangsung dan di beli oleh wisatawan, otomatis pendapatan masyarakat akan ikut juga meningkat.
"Dengan belanja bertambah tentu harapannya, kita tidak ingin hanya bertambah wisatawan tapi kita ingin makanan-makanan lokal yang mendongkrak ekonomi masyarakat," katanya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi juga mencatat, 5,4 juta wisatawan tersebut mereka berkunjung di beberapa tempat favorit, diantaranya yaitu Gunung Ijen, pulau Merah, Grand New Watu Dodol, Djawatan, Bangsring Underwater dan Pantai Cacalan.
"Yang paling favorit untuk mancanegara adalah gunung Ijen, tapi kalau untuk Domestik adalah Pulau Merah, kemudian disusul Djawatan, Bangsring Underwater, Watu Dodol dan pantai Cacalan," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini