Salah satunya Rumah Pompa Gunung Sari 2, misalnya. Sejak musim hujan, 6 pompa dioperasikan untuk menyedot air hujan. Namun jika tidak hujan, rumah-rumah pompa itu tetap dirawat sehingga saat dibutuhkan berfungsi secara maksimal.
"Setiap hari harus ready, apalagi saat musim hujan begini. Selain itu melakukan pengecekan mesin pompa-pompa yang ada di rumah pompa ini," kata salah satu operator, Didik Purwanto menceritakan kegiatan sehari-sehari kepada detikcom di lokasi, Jumat (17/1/2020).
Didik menambahkan dirinya dan beberapa petugas di rumah pompa Gunungsari 2, intens menjaga rumah pompa. Pasalnya, saat musim hujan volume air meningkat.
"Di sini ada petugas khusus mengurus teknisnya. Selain itu ada operator yang harus tahu kondisi mesin di rumah pompa masing-masing. Jadi setiap hari dicek semuanya," ujar Didik.
Didik pun menceritakan saat hujan, Rabu (15/1) lalu pihaknya sudah menyiapkan rumah pompa untuk dinyalakan. Apalagi, saat itu cuaca mulai mendung pekat. Dan tak lebih dari 2 jam air yang ada di Mayjen Sungkono surut.
"Ya kemarin cuaca mendung kita sudah ready. Apalagi pesannya bu wali jauh-jauh hari agar semua siap-siap dan berjaga Jadi saat mendung rumah pompa sudah ready," ungkap Didik.
Simak Juga Video "Sidak Anggota DPRD DKI Temukan Pompa Bermasalah"
Di rumah pompa Gunungsari 2, Didik harus mengoperatori 8 pompa. 6 Di antaranya pompa untuk banjir dan 2 pompa selat atau kecil untuk sirkulasi.
"Kalau elevasi sudah rendah (dasar), kita pakai pompa selat, tidak mungkin kita pakai pompa kapasitas besar," ujar Didik.
Pria yang bekerja kurang lebih 9 tahun ini mengaku pernah enggan pulang meski shift-nya sudah selesai. Apalagi melihat cuaca mendung dan hujan deras tak kunjung reda.
"Seperti ada tanggung jawab besar kalau saya tetap pulang. Sering saya tidak jadi pulang karena membantu empat teman-teman yang bertugas. Bahkan seringkali teman-teman yang sudah pulang datang kembali membantu saya. Pokoknya saling membantu agar Surabaya tidak banjir," kenangnya.
![]() |
Baca juga: BMKG Sebut Banjir di Surabaya Gara-gara Eddy |
Pada saat hujan atau tidak hujan, dirinya dan teman-temannya juga saling memantau sekitar rumah pompa agar terhindar dari sampah-sampah yang berdatangan. Jika sampah itu berdatangan, pihaknya segera membersihkan agar tak tersumbat.
"Sudah otomatis kalau ada sampah dibersihkan. Hujan atau tidak hujan tetap dibersihkan. Karena efeknya pasti akan tersumbat jika dibiarkan. Yang terpenting rajin dirawat, rumah pompa ini bekerja maksimal," tandasnya.
Hal senada diungkapkan petugas pembantu lain Satria Alfian Winanto (24) yang bertempat tinggal di Kecamatan Semampir Surabaya . "Pokoknya siaga setiap saat saat hujan atau tidak hujan. Kalau tidak siaga, nanti kasihan banjir datang," katanya.
Halaman 2 dari 2