3 Tahun Seragam Sekolah Gratis di Kota Mojokerto Telat Dibagikan, Tahun ini?

3 Tahun Seragam Sekolah Gratis di Kota Mojokerto Telat Dibagikan, Tahun ini?

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 17 Jan 2020 10:00 WIB
Seragam sekolah gratis (Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Mojokerto - Selama tiga tahun berturut-turut pengadaan seragam sekolah gratis bagi siswa SD dan SMP sederajat di Kota Mojokerto dibagikan tidak tepat waktu. Akibatnya, para siswa harus membeli seragam sendiri. Akankah pengadaan seragam tahun ini tepat waktu?

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto Amin Wachid mengatakan, pengadaan seragam gratis khusus siswa baru tingkat SD dan SMP sederajat. Menurut dia, setiap siswa akan mendapatkan 3 stel seragam gratis. Yaitu seragam nasional, pramuka dan seragam khas oranye hitam.

Tahun ini, lanjut dia, seragam gratis akan menyentuh 2.915 siswa SD sederajat. Karena setiap siswa akan menerima 3 stel, maka total pengadaan tahun ini 8.745 stel. Seragam gratis itu akan dibagikan dalam bentuk potongan kain. Pihaknya menganggarkan Rp 123.750 untuk setiap stel seragam.

"Dengan asumsi harga per stel Rp 123.750, maka anggaran yang kami alokasikan Rp 1.082.193.750," kata Amin kepada detikcom di kantornya, Jalan Benteng Pancasila, Kamis (16/1/2020).

Sementara seragam gratis untuk siswa baru tingkat SMP sederajat, kata Amin, dialokasikan untuk 3.313 siswa. Berbeda dengan seragam SD, setiap stel seragam SMP dialokasikan anggaran Rp 153.375. Sehingga alokasi dana dari APBD 2020 mencapai Rp 1.524.547.500.


"Pengadaan kain seragam kami lelang terbuka. Saat ini kami masih proses persiapan untuk pemilihan kain, untuk uji lab dan lain sebagainya. Karena pengadaan kain seragam sangat spesifik dan butuh koordinasi dengan pihak Pengadaan Barang dan Jasa," terangnya.

Amin menjelaskan, program seragam gratis di Kota Mojokerto saat ini memasuki tahun keempat. Dia mengakui 3 tahun sebelumnya seragam gratis dibagikan ke para siswa tidak tepat waktu. Karena idealnya, seragam dibagikan saat para siswa baru mengikuti proses daftar ulang.

"Tahun lalu dibagikan saat anak-anak baru masuk sekolah. Harapan kami tahun ini bisa maju lagi saat anak-anak daftar ulang sehingga masih ada kesempatan untuk mereka menjahitkan," tegasnya.

Pembagian seragam tak tepat waktu tahun lalu, diakui Amin karena pihaknya terlambat memulai proses pengadaan. Padahal rekanan membutuhkan 3-4 bulan untuk memproduksi kain seragam. Jika tahun lalu baru dimulai Februari, tahun ini pihaknya berjanji akan memulai lebih awal. Yaitu pertengahan Januari.

"Insyaallah minggu kedua Januari kami mulai. Kalau mulai dari awal mudah-mudahan tidak terlambat lagi," tandasnya. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.