Bio Ma atau juru kunci Klenteng Tjoe Tik Kiong Rini Setiawati, mengatakan persiapan untuk menyambut Imlek ini telah dilakukan sejak beberapa hari terakhir. Salah satu tradisi yang dijalankan adalah mengayak abu dupa.
Abu yang berada di tempat dupa xiao ding diambil dan selanjutnya dibersihkan dengan cara diayak. Tradisi ini merupakan kegiatan turun-temurun yang rutin dilakukan di klenteng Tulungagung untuk menyambut tahun baru China.
"Setiap klenteng itu memiliki tradisi yang berbeda-beda, kalau di sini ya ayak abu ini. Kalau di tempat lain ada yang memandikan semua dewanya. Nah kalau di sini memandikan dewa pada saat ulang tahun Mak Co saja," kata Rini saat dikonfirmasi, Jumat (17/1/2020).
Dia menjelaskan, selain melakukan ayak abu, para pengurus klenteng juga melakukan bersih-bersih di seluruh bagian tempat ibadah, termasuk para patung para dewa. Tradisi serupa juga dilakukan oleh warga Tionghoa di rumah masing-masing.
Rini menambahkan, untuk menambah semarak menyambut Imlek, aneka ornamen berupa lampion serta hiasan pun mulai dipasang di bagian dalam maupun bagian luar klenteng. Hiasan yang seluruhnya berwarna merah tersebut langsung mengubah suasana klenteng menjadi lebih meriah.
Setelah seluruh persiapan selesai, para warga keturunan Tionghoa biasanya akan melaksanakan sembahyang Shang Sien, sepekan menjelang pergantian tahun China.
TITD Tjoe Tik Kiong merupakan satu-satunya klenteng yang ada di wilayah Tulungagung. Klenteng ini biasanya digunakan sebagai tempat peribadatan ribuan warga keturunan Tionghoa. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini