"Menurut PJT 1 dan kepala BBWS Brantas itu terjadi karena drainase. Tapi lagi dicek sekarang, ditelusuri, belum tahu persis," kata Basuki di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (16/1/2020).
Basuki mengaku masih menunggu laporan lanjutan dari Wali Kota Tri Risma Maharani terkait banjir tersebut. Laporan sementara, tidak ada masalah dari sungai-sungai di Kota Pahlawan tersebut.
"Tapi menurut bu Risma ada pintu-pintu tapi gak ada ternyata situasi darurat di dalam sungai. Nanti saya monitor, jadi penyebab persisnya belum tahu," jelas Basuki.
Sebelumnya, hujan deras disertai petir melanda Kota Surabaya, Rabu (15/1) sore. Hujan selama kurang lebih satu jam sempat membuat 32 titik wilayah Surabaya banjir. Namun air cepat surut tak lebih 3 jam.
Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Eddy Cristijanto memastikan banjir yang melanda sejumlah wilayah Kota Surabaya, tidak masuk ke pemukiman warga. Banjir hanya melanda jalanan Kota Surabaya.
Baca juga: BMKG Sebut Banjir di Surabaya Gara-gara Eddy |
Eddy mengakui, surutnya banjir dengan cepat salah satunya karena rumah pompa yang berfungsi normal. Selain itu perawatan drainase dilakukan secara berkala.
"Selain rumah pompa, saluran-saluran kami relatif normal tidak ada hambatan walaupun beberapa titik yang terjadi genangan, kami lihat yang dilalui air masih banyak sampah. Sampah yang dibuang oleh masyarakat sembarangan dari mobil itu masih kita temukan. Seperti botol, tas kresek dan batu. Tapi setelah kami bersihkan setelahnya langsung banjirnya surut," ujar Eddy. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini