Karena adanya pusaran udara itu, pumpungan angin di Jawa Timur, terutama di Surabaya mengakibatkan konvergensi. Selain itu ada sirkulasi Eddy (Kekacauan udara yang membentuk pusaran di udara).
"Pada hari kemarin ketika terjadi banjir di beberapa wilayah Surabaya, itu kita pantau ada sirkulasi berupa EDDY di wilayah Kalimantan," kata Prakirawan Cuaca BMKG Tanjung Perak Arrizal Rahman saat ditemui di Ruang Inforecaster BMKG Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (16/1/2020).
"Hal itu kemudian memicu konvergensi atau daerah pumpungan angin di Jawa Timur terutama Surabaya, sehingga terjadi hujan yang cukup lebat kemarin," lanjutnya.
Arrizal menambahkan meski sempat membentuk pusaran udara yang mengakibatkan konvergensi, namun saat ini kondisi pusaran telah berganti menjadi pusaran tekanan rendah atau siklon tropis yang membuat cuaca lebih cerah berawan.
"Untuk hari ini dan beberapa hari ke depan, kondisi pusaran itu sudah tidak ada dan diganti dengan adanya pusaran tekanan rendah atau siklon tropis di selatan wilayah Jawa atau di Samudera Hindia. Tepatnya sebelah barat Australia," jelasnya.
Baca juga: Ini Jurus Pemkot Surabaya Atasi Banjir |
"Hal ini memicu kondisi di wilayah Jawa Timur akan cenderung cerah berawan. Jadi kondisi cuaca dua hari ke depan akan berawan," tandasnya.
Hujan deras mengguyur selama 2 jam mengakibatkan 32 titik di Kota Surabaya terendam banjir. Meski segera surut, namun banjir tersebut sempat membuat merendam puluhan kendaraan di kawasan Darmo Park.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini