Rumah pasutri itu berada di Dusun Sumberanyar Selatan, RT 03 RW 02, Desa Sumberanyar. Karena terganggu, pasutri itu terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya.
Serangga misterius itu berukuran sekitar 1 cm. Bentuk tubuhnya sedikit oval, berwarna hitam dengan tekstur keras. Ada semacam dua 'antena' kecil di bagian kepalanya. Serangga itu memiliki kaki enam dan bisa terbang karena memiliki sayap.
"Bentuknya itu kalau orang sini bilang mirip sapi-sapian. Tapi serangga itu ukurannya kecil. Baunya tidak enak, agak menyengat," kata Camat Jatibanteng Wira Mukti saat dihubungi detikcom, Kamis (16/1/2020).
Hingga kini belum diketahui dari mana serangga misterius itu berasal. Yang pasti, rumah pasutri yang 'dikuasai' serangga itu dekat dengan area persawahan. Anehnya lagi, hanya rumah Pandi-Astuti yang menjadi lokasi jujugan serangga tersebut.
"Saya kira bukan wabah, karena hanya menyerang satu rumah," imbuh Wira Mukti.
Sementara itu, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Situbondo menyampaikan serangga itu bukan sejenis hama tanaman. Sebab, selama ini belum pernah ada hama tanaman yang menyerupai serangga itu.
"Bentuknya memang menyerupai kepiting tanah, namun bukan kepiting tanah pada tanaman padi. Makanya, untuk memastikan serangga itu, akan kami uji di laboratorium," kata Kepala DTPHP Situbondo Sentot Sugiyono.
Serangga itu sudah beberapa hari bersarang rumah Pandi dan Astuti. Hewan itu datang pada Jumat (10/1) sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, pasutri tersebut hanya mendengar seperti ada suara rintik hujan.
Namun ternyata bukan hujan. Tak lama berselang, hewan menyerupai serangga ini sudah memenuhi atap, dan terus berjatuhan hingga menyebar ke seluruh bagian rumah.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini