Rencana itu muncul setelah adanya dugaan bahwa serangga berbau menyengat tersebut termasuk hewan dekomposer. Atau hewan yang bisa membuat kompos untuk penyedia unsur hara tanaman. Jika dugaan itu benar, maka keberadaan serangga tersebut dapat membawa keuntungan.
"Kami masih akan melakukan eksperimen untuk memastikan. Apakah serangga itu termasuk dekomposer atau bukan. Hari ini kita akan ambil sampelnya," kata Kepala Disnak Keswan Situbondo, drh Hasanuddin Riwansia kepada detikcom di kantornya, Jalan PB Soedirman, Kamis (16/1/2020).
Pria yang akrab dipanggil Udin itu menjelaskan, dari hasil pengamatan, hewan yang 'menguasai' rumah di Dusun Sumberanyar Selatan RT 03 RW 02, Desa Sumberanyar itu merupakan sejenis serangga. Menurutnya, pada familinya ada sekitar 20 ribu jenis spesies serangga. Namun pihaknya belum bisa memastikan jenis atau spesies serangga yang kini meresahkan warga di Kecamatan Jatibanteng tersebut.
"Kalau jenis serangganya biar nanti hasil uji lab yang menentukan. Kami hanya berusaha mencari tahu adanya hikmah dari munculnya segerombolan serangga itu," lanjut Udin.
Eksperimen terhadap serangga itu akan dilakukan sesuai standar pengamatan. Salah satunya, eksperimen akan dilakukan di dua tempat, yakni di limbah ternak dan di limbah dapur. Eksperimen akan dilakukan setidaknya dalam dua hari ke depan.
"Kalau dekomposer berarti serangga itu dapat merubah limbah itu menjadi kompos. Sehingga kompos itu dapat dijadikan pupuk organik tanaman," pungkasnya. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini