"Rusak dimakan tikus ini padi yang baru ditanam antara seminggu dan dua minggu," ujar Kepala Desa Sukowidi, Kecamatan Kartoharjo, Tarmuji kepada detikcom, Kamis (16/1/2020).
Di desanya ada 25 hektare tanaman padi. Namun para petani harus menanam ulang sebagian lahan karena diserang tikus. Tikus-tikus mengerat padi hingga pangkal dan harus ditanam ulang.
"Kalau luas sawah di desa saya (Sukowidi) ada sekitar 25 hektare dan semua petani harus melakukan tanam ulang sebagian lahan yang mati di makan tikus," imbuhnya.
Wakidi (54), petani asal Dusun Becok mengaku telat menanam padi. Itu terjadi karena benih yang disemai tak menjadi bibit. Namun selalu rusak diacak-acak tikus.
Tonton video Gegara Hama Tikus, Petani di Konawe Selatan Gagal Panen:
"Ini saya telat tanam karena dua kali saya semaikan benih padi. Yang pertama habis di makan tikus," ujar Wakidi.
Sementara Camat Kartoharjo, Muryani membenarkan adanya keluhan dari para kelompok tani mengenai hama tikus. "Betul sekali, ini semua kelompok tani lewat kades menyampaikan kalau sedang ada ramai hama tikus pada musim tanam padi pertama musim hujan ini," papar Muryani.
Kecamatan Kartoharjo terdiri dari 12 desa. Masing-masing desa memiliki 25 hingga 35 hektare lahan padi. Saat ini pihaknya telah melaporkan keluhan tersebut ke Dinas Pertanian dan menginstruksikan kelompok petani untuk melakukan pembasmian hama tikus.
"Kalau luas perkiraan ratusan hektare lahan padi di Kecamatan Kartoharjo tersebar di 12 desa. Untuk penggalakan pembasmian hama tikus kita sudah sarankan. Ada yang dengan memakai semburan api membawa tabung gas elpiji dan ada juga yang manual bersama-sama," imbuhnya.
Data yang dihimpun detikcom, 12 desa di Kecamatan Kartoharjo yakni Sukowidi, Kartoharjo, Ngelang, Jajar, Pencol, Klurahan, Gunungan, Karangmojo, Mrahu, Jeruk, Bayemwetan dan Bayemtaman.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini