Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) Trenggalek memastikan keluarga LS dalam kondisi stabil.
"Kami sudah berkomunikasi dengan ibu LS. Saat itu ibu LS secara psikologi cukup stabil, dia mengaku sudah mengetahui kabar anaknya dari salah satu anggota keluarga yang ada di Malaysia," ujar Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Disperinaker Trenggalek Suparman kepada detikcom, Selasa (14/1/2020).
Menurut Suparman, proses pendampingan terhadap keluarga LS dilakukan secara diam-diam, pihaknya tidak ingin masyarakat sekitar menjadi gaduh, sehingga memengaruhi psikologi keluarga.
"Pihak PJTKI sebetulnya sudah memberikan fasilitas kepada salah satu keluarga untuk menjenguk LS di Malaysia, namun kelihatannya ibu LS masih belum siap," ujarnya.
Suparman menjelaskan saat ini salah satu anggota keluarga LS yang kebetulan juga menjadi TKI di Malaysia telah bertemu langsung dengan pelaku dugaan pembunuhan terhadap bayinya tersebut.
"Anggota keluarga itu juga pernah menyaksikan proses persidangan di sana," ujarnya.
Dijelaskan saat ini LS telah tiga kali menjalani persidangan di peradilan Malaysia. Ia terjerat kasus hukum lantaran diduga membunuh bayinya sendiri pada Januari 2019.
"Kami masih menunggu kabar terakhir dari Malaysia, karena memang untuk kasus seperti itu proses hukumnya bisa sampai dua tahun. Semoga hakim menjatuhkan hukuman yang lebih ringan dari tuntutan jaksa," kata Suparman. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini