"Sudah mulai kemarin kita gerakkan warga dan masih dikerjakan hari ini. Kita juga takut terjadi lagi longsor atau batu besar jatuh lagi ke permukiman," kata Kapolsek Prigen AKP Slamet Wahyudi kepada detikcom, Senin (13/1/2020).
Saluran air dibuat dengan memasang pipa dari atas bukit menuju jurang. Tujuannya agar air tak mengarah ke bibir tebing sehingga rentan menyebabkan bebatuan besar yang ada di atas menggelundung ke bawah.
"Air jangan sampai mengarah ke bebatuan di atas bukit dan ke mulut tebing. Walaupun ada air hujan yang mengarah ke situ tapi debitnya nggak besar. Saluran air kita pasang pipa besar langsung ke jurang," terangnya.
Setelah pengerjaan pipa rampung, pihaknya akan menggerakkan warga dan instansi terkait untuk melakukan penanaman pohon di tebing. Penanaman pohon dilakukan untuk memperbanyak vegetasi.
"Penanaman kalau semua sudah selesai akan kita lakukan, bibitnya sudah siap. Sekarang sudah ada tapi nggak rapat tanamannya. Kita rapatkan. Biar tahun-tahun depan bisa melindungi longsor atau batu yang jatuh. Kalaupun ada batu dari atas tertahan oleh pohon-pohon itu," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, batu besar jatuh dari tebing setinggi 40 meter di Kelurahan Pecalukan, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Batu jatuh ke permukiman dan merusak fasilitas pipa air pada Minggu (12/1). (sun/bdh)