Hal tersebut diungkapkan Ketua DPC PDIP Banyuwangi, Made Cahyana Negara. Menurut Made, selain melalui pintu penjaringan pendaftaran, ada mekanisme lain dalam menentukan pasangan cabup dan cawabup yang akan diusung pada Pilbup mendatang. Yakni penugasan dari DPP.
Made mengatakan, munculnya nama-nama bakal calon bupati tersebut merupakan bagian dari aspirasi kader PDIP.
"Tentu penugasan itu dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai macam aspek, misalnya terkait elektabilitas, rekam jejak di partai, konstelasi politik, dan lain sebagainya. Berbagai pertimbangan itu kami serahkan sepenuhnya kepada DPP untuk menentukan mana yang terbaik," ungkapnya saat dikonfirmasi, Jumat (10/1/2020).
Saat ini, kata Made, ada 4 nama calon yang berpeluang mengikuti kontestasi Pilbup di luar jalur penjaringan melalui DPC, DPD dan DPP. Mereka adalah anggota DPRD Provinsi Jatim, Made Cahyana Negara Ketua DPC PDIP dan dua nama di lingkaran dalam petahana Ipuk Festiandani dan Mufti Anam yang merupakan istri dan adik Bupati Abdullah Azwar Anas.
"Ada nama Mas Hermanto, Ketua DPC (Made), serta Mufti Anam dan Ipuk, itu nama-nama yang juga menjadi pertimbangan DPP untuk mendapat rekomendasi melalui pintu penegasan," pungkasnya.
DPC PDIP Banyuwangi telah menerima pendaftaran dari beberapa calon melalui jalur penjaringan. Mereka yang telah mendaftarkan diri pada proses penjaringan cabup/cawabup yang dilakukan DPC PDIP, di antaranya Yusuf Widyatmoko (Wakil Bupati Banyuwangi), Taufik Hidayat, Ali Uchi, dan Bomba Sugiarto. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini