Ketua KPK Firli Bahuri mengaku tidak bisa menyebut demikian. Sebab menurutnya, wilayah Jatim cukup luas.
"Saya tidak bisa mengatakan terbanyak atau tidak, karena wilayah Jatim juga luas. Ada 38 Kabupaten," kata Firli di Grand City Surabaya, Kamis (9/1/2020).
Ia menambahkan, di 2018 ada 30 kali penindakan yang menyeret 22 kepala daerah. Kemudian di tahun itu total ada 122 tersangka korupsi yang dijerat KPK.
"Ada 30 kali penindakan di 2018, 122 tersangka, 22 kepala daerah," imbuhnya.
Namun saat itu, Firli menyebut, negara hanya berhasil mengembalikan uang Rp 1,3 triliun dari denda dan rampasan. Sementara saat melakukan proses pencegahan korupsi, pihaknya menyelamatkan uang negara hingga Rp 61,5 triliun.
"Tapi uang yang bisa dihasilkan negara tidak lebih dari Rp 1,3 triliun. Satu dari denda, nilai rampasan. Dimasukkan dalam pendapatan negara. Namun, dari pencegahan kita bisa menyelamatkan uang negara Rp 61,5 triliun," paparnya.
Untuk itu, Firli menekankan, upaya pencegahan yang dilakukan pihaknya merupakan hal penting. "KPK melakukan tindakan pencegahan sehingga tidak terjadi korupsi," sambungnya.
Berikut 14 kepala daerah di Jatim yang terjaring KPK sejak 2014 hingga 2020:
1. Almarhum Fuad Amin (Bupati Bangkalan)
2. Achmad Syafii (Bupati Pamekasan)
3. Bambang Irianto (Wali Kota Madiun)
4. Taufiqurrahman (Bupati Nganjuk)
5. Eddi Rumpoko (Wali Kota Batu)
6. Mas'ud Yunus (Wali Kota Mojokerto)
7. Mustafa Kamal Pasha (Bupati Mojokerto)
8. Nyono Suharli (Bupati Jombang)
9. Mochammad Anton (Wali Kota Malang)
10. Muhammad Samanhudi Anwar (Wali Kota Blitar)
11. Syahri Mulyo (Bupati Tulungagung)
12. Setiyono (Wali Kota Pasuruan)
13. Rendra Kresna (Bupati Malang)
14. Saiful Ilah (Bupati Sidoarjo)
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini