Berdasarkan pantauan detikcom, banjir masih menggenangi jalan di perkampungan hingga masuk ke rumah-rumah warga. Ketinggian air bervariasi. Mulai 20 hingga 60 sentimeter. Meski banyak pondasi rumah warga yang sudah ditinggikan, namun air masih saja masuk ke rumah.
Saat ini, warga masih memilih bertahan di rumah masing-masing. Sedangkan petugas BPBD Gresik tampak siaga membantu menyeberangkan warga sekitar yang beraktivitas keluar kampung dan memberikan bantuan logistik.
Salah seorang warga Suryati mengatakan, banjir sudah terjadi sejak Rabu (8/1) pagi. Kemudian genangan air naik sekitar di sore hari.
"Sejak kemarin air mulai datang membanjiri kampung. Tapi banjir ini tidak seberapa parah dibandingkan tahun lalu," kata Suryati kepada detikcom, Kamis (9/1/2020).
Sementara dari data BPBD, ada empat kecamatan yang terdampak banjir akibat luapan Kali Lamong. Yakni Benjeng, Kedamaen, Menganti dan Cerme.
Di Kecamatan Benjeng terdapat dua desa yang terendam. Yakni Desa Lundo dan Desa Guranploso. Jalan di dua desa tersebut mulai surut, tetapi banjir masih merendam area persawahan.
Kalau di Kecamatan Kedamean hanya satu desa yang terendam. Yakni Desa Cermen. Kemudian di Kecamatan Menganti ada 387 rumah terendam banjir. Yakni di Desa Gadingwatu, Boboh, Bringkang dan Putat Lor. Ketinggian air mencapai 30 sentimeter dan masuk ke rumah warga.
Sedangkan di Kecamatan Cerme yang paling parah. Total ada 12 desa yang terendam banjir pada pagi tadi. Seperti Desa Guranganyar, Sukoanyar, Dadapkuning, Dungus, Morowudi, Dampaan, Iker-iker Geger, Kandangan, Lengkong, Dooro, Betiting dan Desa Ngembung.
Kepala BPBD Gresik Tarso Sagito mengatakan, untuk penanggulangan banjir di empat kecamatan itu pihaknya menerjunkan tim serta berkoordinasi dengan jajaran TNI-Polri. "Anggota sudah kita siagakan di semua lokasi terdampak banjir," kata Tarso.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini