Apa penyebab empat putri Artimunah (62) mengisolir diri selama belasan tahun masih menjadi tanda tanya. Dinas Sosial Kabupaten Malang tengah menelisik jawabannya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang Nurhasyim menuturkan, bahwa untuk menguak faktor penyebab keluarga itu mengurung diri tengah dilakukan.
"Untuk saat ini memang belum tahu apa penyebannya. Ibu beserta anaknya masih belum mau terbuka," kata Nurhasyim kepada detikcom, Selasa (7/1/2020).
Masih belum terbukanya Artimunah mengungkap latar belakang keempat anaknya mengurung diri bisa disadari Nurhasyim.
"Ibunya masih trauma, begitu juga anak-anaknya. Makanya mereka belum mau terbuka soal kenapa mengurung diri dengan waktu yang cukup lama," terang Nurhasyim.
Kendati demikian, Dinsos tetap akan menelisik apa yang menyebabkan keempat putri Artimunah enggan bergaul dengan warga. "Kami akan gali pelan-pelan, agar tahu apa penyebab pastinya," tegasnya.
Dinsos juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Bagaimana bisa membantu keluarga Artimunah secepatnya dapat berinteraksi dengan masyarakat.
"Kami juga sosialisasikan kepada masyarakat, bagaimana kondisi psikis dari keluarga itu. Agar turut bisa membantu, mereka tidak minder untuk berbaur dengan masyarakat," tutur Nurhasyim.
Sekedar diketahui, Artimunah tinggal di Jalan Diponegoro, Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Suaminya, Suwarno, telah meninggal sejak 2004 lalu, empat putrinya itu adalah Asminiwati (48), Titin Yuliarsih (45), Virnawati (40), Anis Mufidah (36).
Dugaan penyekapan terhadap empat putrinya belum dapat dibuktikan. Termasuk adanya doktrin dari guru spritual.
"Tidak ada itu penyekapan, mereka memang memilih untuk tidak berinteraksi dengan warga. Dan ibunya tidak ada kaitannya dengan apa yang dilakukan oleh anak-anaknya tersebut," pungkas Nurhasyim. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini