Hal ini terungkap dalam kegiatan Gesah Bareng Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syarifudin, di wisma kapolresta, Minggu (5/1/2019) malam.
"Saya berpesan kepada warga PSHT untuk memberikan contoh sebagai insan yang berbudi luhur, tahu benar dan salah, beriman dan bertaqwa kepada Allah. PSHT Banyuwangi merupakan organisasi yang betul-betul terpimpin, yang mempunyai AD/ART sehingga semua harus terkendali di PSHT Banyuwangi," kata Sudarko, Ketua PSHT Banyuwangi usai pengucapan deklarasi.
Menurutnya, PSHT merupakan organisasi yang taat hukum. Dan mewujudkan persatuan yang erat tanpa melihat ras suku dan agama.
"Berbagai kegiatan kami selalu menjunjung tinggi hukum di Indonesia. Dan kami berharap terus bersinergi dengan Polri dalam menjaga keamanan dn kondusivitas Banyuwangi," tandasnya.
Sementara Kapolresta Banyuwangi, Kombes Arman Asmara Syarifudin menyambut baik deklarasi bersama dengan perguruan PSHT Banyuwangi yang sepakat dan mendukung keamanan dan ketertiban Kabupaten paling ujung Timur Pulau Jawa ini.
"Di Banyuwangi, yang saya ketahui ada 1.000 an lebih warga dan siswa PSHT. Saat ini PSHT Banyuwangi sudah baik dan kedepannya kami mengharapkan sinergitas yang baik untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat," ujar Kapolresta Arman kepada wartawan.
Menurutnya, perkembangan teknologi di Indonesia berada diangka 4.0 yang semua lini baik di masyarakat dan instansi selalu berkaitan. Bukan tidak mungkin ada kesalahan pemanfaatan teknologi tersebut dengan menyebarkan hoax. Pihaknya meminta warga PSHT bersama aparat kepolisian dan masyarakat untuk perang melawan hoax.
"Harapan kami di perkembangan PSHT, ada sinergitas antara masyarakat, PSHT dan petugas kepolisian sehingga mampu bersama-sama menjaga keamanan di Kabupaten Banyuwangi. Ketika PSHT mempunyai budi yang luhur, maka hal tersebut akan menjadi perlindungan dan kenyamanan di masyarakat dan bersama-sama menjaga kondusivitas di lingkungan," pungkasnya. (fat/fat)