Dua korban keracunan yang masih menjalani perawatan berada di RS Kaliwates dan Puskesmas Ledokombo. Mereka masih menjalani masa pemulihan dan observasi.
"Dari 250 kasus, 248 pasien sudah pulang, tinggal 2 pasien yang dirawat. Satu di RS kaliwates saat ini pemulihan, dan masih lemas. Satu lagi di Puskesmas Ledokombo, karena masih observasi, karena baru masuk tadi siang," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember Dyah Kusworini saat dikonfirmasi, Kamis (2/1/2020).
Untuk biaya perawatan, kata Dyah, semua pelayanan di puskesmas gratis. Untuk yang di RS Kaliwates menggunakan asuransi.
"Yang di puskesmas gratis, sedangkan untuk perawatan di RS Kaliwates menggunakan asuransi," sambungnya.
Sementara Kepala Loka POM Jember Any Koosbudiwati mengatakan, sampel ikan sudah dikirim ke lab BPOM di Surabaya. Butuh waktu sekitar 14 hari untuk mengetahui hasil keracunan ikan tongkol ini.
Saat ini sampel ikannya sudah dikirim ke BPOM Surabaya, untuk hasil lab menunggu, dan paling lama (hasilnya) 14 hari ke depan," kata Any.
Bukan hanya itu, nasi, sambal dan makanan yang dikonsumsi korban juga ikut dibawa ke laboratorium. Ini untuk memastikan penyebab adanya keracunan massal tersebut.
"Pastinya kita menunggu hasil lab itu keluar, dan tidak bisa dipastikan, apakah dugaan tersebut benar (dari ikan tongkol), dan tetap kami koordinasi dengan dinas terkait," pungkas Any.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini