Selain Doa Bersama, Ini Upaya Risma Antisipasi Bencana di 2020

Selain Doa Bersama, Ini Upaya Risma Antisipasi Bencana di 2020

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Kamis, 02 Jan 2020 13:45 WIB
Wali Kota Risma/Foto: Deny Prastyo Utomo
Surabaya - Pemkot Surabaya kembali menggelar doa bersama di lima titik secara serentak. Pembagian lima lokasi tersebut berdasarkan agama para pegawai pemkot.

Khusus karyawan atau pegawai yang beragama Islam, doa bersama digelar di Taman Surya yang juga diikuti Wali Kota Tri Rismaharini. Sedangkan yang beragama Kristen berdoa di Graha Sawunggaling Lantai 6.

Kemudian pemeluk agama Hindu berdoa di Pura Segara Jalan Memet Sastrawirya Komplek TNI AL Kenjeran. Sementara pemeluk agama Budha berdoa di Vihara Budhayana Dharma Wira Center Jalan Panjang Jiwo.


Bagi pemeluk agama Konghucu, mereka menggelar doa bersama di Klenteng Boen Bio Jalan Kapasan Surabaya. Doa bersama digelar dengan harapan Kota Surabaya aman dan terhindar dari segala bencana.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma mengucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai di lingkungan pemkot karena telah menyelesaikan tugasnya dengan baik pada 2019. Meskipun begitu, pihaknya menyebut masih banyak tugas yang harus diselesaikan. Terutama saat ini, yang paling ditekankan kesiagaan dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam.

"Saya berharap seluruhnya mulai kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para camat dan lurah untuk menyiapkan segala sesuatunya. Minimal kita akan bagi masker di tiap kecamatan," kata Risma dalam sambutannya, yang terhubung dengan telekonferensi di lima titik lokasi, Kamis (2/1/2020).

Risma menjelaskan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi bencana di 2020. Oleh karena itu, pihaknya berserta jajaran mempersiapkan segala sesuatu untuk mengantisipasi. Salah satunya memastikan alat komunikasi rig Linmas menyala 24 jam nonstop.

"Jadi, saya akan pasang alat komunikasi rig di kecamatan, kelurahan, kantor OPD. Seluruhnya tidak boleh mati 24 jam, harus terpantau terus," papar Risma.

Selain itu, nantinya setiap kelurahan dan kecamatan akan disambungkan dengan solar cell yang menyalakan satu komputer, satu lampu dan satu rig. Hal tersebut dilakukan dengan harapan agar rig yang sudah terpasang tidak pernah mati di kondisi apapun.


"Jadi, rig itu tidak boleh mati agar bisa terpantau 24 jam," lanjut Risma.

Usai melangsungkan doa bersama, Risma kemudian kembali mengumpulkan semua kepala OPD, camat dan lurah. Mereka mendapatkan pengarahan khusus dari Risma tentang antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Bahkan Risma memerintahkan berbagai peralatan yang dibutuhkan untuk menghadapi bencana dipindahkan ke kantor kecamatan atau kelurahan.

"Semua itu kami lakukan agar lebih dekat dengan masyarakat dan lebih efektif, sehingga kami semua bisa selamat tanpa ada kejadian apapun," ujar Risma.

Nantinya, Risma akan memasang layar monitor di Balai RW yang dekat dengan laut. Tujuannya untuk memantau kondisi di sekitar laut.

"Nanti masyarakat kita ajari bagaimana membaca dan memonitor cuaca. Jadi mereka ikut memantau. Kalau perlu layar monitor yang di ruangan saya bisa diambil," tegas Risma.


Oleh karena itu, saat itu ia mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan waspada terutama para nelayan, warga yang berada di tepi sungai dan laut. Tidak hanya itu, pengendara motor pun diharapkan mengenakan kacamata.

"Makanya ayo kita pandai-pandai membaca alam, untuk menyelamatkan diri kita dan keluarga kita. Semoga kami semua selamat tanpa ada kejadian apapun," pungkas Risma.
Halaman 2 dari 3
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.