Pencarian Warga Bondowoso yang Hilang di Sungai Sampean Dihentikan

Bondowoso - Hingga hari ke-7 pencarian warga Prajekan yang jatuh dan terseret arus Sungai Sampean tak kunjung membuahkan hasil. Tim SAR akhirnya menghentikan pencarian.

"Operasi kami tutup pada hari ketujuh, yakni hari Rabu (1/1) kemarin," kata Koordinator Basarnas Pos Jember, Asnawi Suroso, saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (2/1/2020).

Dia menambahkan penutupan operasi SAR tersebut berdasarkan UU No 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan. Pada pasal 40 antara lain berbunyi, operasi pencarian dihentikan pada hari ke-7, jika tak ada tanda-tanda korban ditemukan.

Namun begitu, terang Asnawi, jika dalam perkembangannya ditemukan keberadaan korban, operasi SAR bisa dibuka kembali untuk melakukan evakuasi.

"Ada beberapa kemungkinan tentang keberadaan korban. Jika tidak terperangkap di bawah batu, bisa jadi korban sudah lolos jauh ke tengah laut," tandas alumni Universitas Brawijaya Malang ini.

Seorang warga Desa Lumutan, Botolinggo, Sugiyanto (37) jatuh ke Sungai Sampean, Prajekan, Rabu (25/12/2019) sore. Korban diduga terjatuh saat melewati jembatan rel KA yang sudah tak terpakai saat pulang mencari rumput.

Setelah dilakukan cek point sungai dan assessment, operasi pencarian lantas dilakukan Basarnas Pos Jember, Kamis (26/12/2019). Tim SAR juga dibantu TNI/Polri, SAR Mapala, relawan, serta BPBD Kabupaten Bondowoso dan Situbondo.

Operasi SAR dibagi menjadi 2 Search Rescue Unit (SRU). Yakni penyisiran darat dan sungai. Pada tahap awal Tim SAR gabungan itu melakukan penyisiran ke hilir sejauh sekitar 3 KM.

Selanjutnya penyisiran dilakukan lebih ke hilir, yakni Desa Kalibagor, Kecamatan Situbondo. Tim SAR juga memelototi beberapa lokasi yang dimungkinkan jasad korban bisa tersangkut. Salah satunya di kisi-kisi jembatan limpas Desa Siliwung, Kecamatan Panji.

Bahkan, tim SAR melakukan penyisiran hingga muara Sungai Sampean di daerah Penarukan, Situbondo. Namun hasilnya tetap nihil. (fat/fat)