"Iya, dapat bantuan hibah sebesar Rp 388 juta dari APBD 2019. Setelah membentuk paguyuban didaftarkan di Kemenkumham dengan nama Tukang Becak Kayuh Suromenggolo," kata Kepala Dinas Perdagkum Addin Andanawarih kepada detikcom, Senin (30/12/2019).
Sebelumnya, para tukang becak meminta bantuan hibah berupa bentor. Karena terbentur dengan peraturan lalu lintas, akhirnya bentor dilarang beroperasi demi keselamatan.
"Awalnya mereka minta bentor tapi kan tidak boleh. Gantinya ya ini jadi becak wisata," ujar Addin.
Tonton video Wisata Murah Ibu Kota Penuh Edukasi:
Addin menambahkan, nantinya ratusan tukang becak tersebut mendapatkan bantuan berupa pakaian penadon khas Ponorogo. Termasuk mantel, becak yang dicat seragam serta sandaran kursi bergambar Reog.
"Nanti dana hibahnya ditransfer ke rekening pengurus paguyuban untuk selanjutnya bantuan diberikan dalam bentuk barang kepada masing-masing tukang becak," imbuh Addin.
Paling lambat, lanjut Addin, program ini selesai pada 24 Januari 2020 mendatang. Sebab sehari setelahnya akan digelar launching Becak Wisata 2020.
"Pak Bupati inginnya tanggal 25 Januari 2020 ada launching," pungkas Addin.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini