Warga yang berjaga di perkampungan padat penduduk ini melengkapi dirinya dengan membawa senjata tajam dan pentungan. Bahkan beberapa dari mereka membawa kayu kelor, pacul dan buntut ikan Pari. Itu dilakukan karena kesal dengan teror yang diduga dilakukan seorang pria misterius.
"Kebanyakan masyarakat sudah geram dengan aksi teror ini. Warga bersenjata lengkap siap menangkap orang misterius yang meneror warga kami," ujar Ahmad Yani, Ketua RT 02 Lingkungan Krobokan, Kelurahan Kampungmandar kepada detikcom saat dikonfirmasi, Jumat (26/7/2019).
Sementara rumah milik Zainal Abidin, warga RT 02 RW 03 Kelurahan Lateng, ikut jadi sasaran teror orang misterius yang menggedor pintu belakang. Warga yang resah kemudian mendatangi lokasi kejadian. Warga mengancam akan menghabisi pelaku jika tertangkap.
"Kami sudah siapkan senjata. Jika memang tertangkap langsung kita habisi," ujar Rohman, warga sekitar.
Satu minggu itu, warga Banyuwangi dibuat resah dan kaget. Sebab, pintu rumah warga di dua kelurahan, digedor-gedor orang misterius. Dua kelurahan itu yakni Kelurahan Lateng dan Kelurahan Kampungmandar, Kecamatan Kota Banyuwangi.
Penggedor pintu misterius itu melakukukan aksinya berulang tiap pukul 22.00 wib hingga 03.00 WIB. Total penghuni 20 rumah yang digedor itu pun tak bisa istirahat dengan tenang.
Aksi teror penggedor pintu misterius rumah warga di dua kelurahan Banyuwangi mereda. Dua kelurahan itu yakni Lateng dan Kampungmandar. Dalam sehari, warga tidak lagi mendapat teror penggedor pintu rumah misterius beraksi. Bahkan polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) teror aksi tersebut.
"Kami sudah melakukan olah TKP. Hasilmya nihil karena memang kondisi di lapangan tidak ditemukan pelaku aksi teror," ujar Kapolsek Kota Banyuwangi AKP Ali Masduki kepada detikcom saat dikonfirmasi, Senin (29/7/2019).
![]() |
Polisi telah melakukan investigasi dan memeriksa 20 pemilik rumah yang mengalami teror penggedor pintu misterius. Selain itu polisi juga memeriksa orang yang diduga mengetahui sosok pelaku teror tersebut.
"Hasilnya nihil. Karena masyarakat tidak tahu jelas siapa pelaku dan hanya isu saja. Bahkan anak yang katanya mengetahui hal itu ternyata pengakuannya diragukan," tambahnya.
Meski begitu, kata kapolsek, pihaknya masih menerjunkan petugas kepolisian melakukan pengamanan di dua kelurahan tersebut. Ini dilakukan untuk memberikan rasa nyaman dan tenteram untuk masyarakat.
"Wilayah yang diduga mendapatkan teror ini hanya beberapa blok saja. Ya sekitar satu RT tapi beda kelurahan. Kami masih intensif melakukan pengamanan," pungkasnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini