"Memang kami yakni pemkab Madiun dan Bojonegoro sudah mengajukan untuk pembukaan exit dan gerbang tol baru. Kebetulan Bojonegoro yang berbatasan dengan Madiun belum bisa menikmati akses tol," ujar Bupati Madiun H Ahmad Dawami di kantornya, Jumat (27/12/2019).
Usulan pembukaan exit dan gerbang tol baru itu, kata Dawami, juga telah disampaikan ke Gubernur Jawa Timur saat pembahasan potensi perekonomian selingkar Wilis di Kediri beberapa waktu lalu. Jika exit dan gerbang tol baru tersebut di setujui akan menambah pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bojonegoro.
"Bu Ana kemarin sudah ngobrol dengan saya, agar ada akses tol dari arah Bojonegoro masuk di Madiun. Kami berharap semoga bisa dikabulkan," ujarnya.
Kaji Mbing sapaan akrab Bupati Madiun, menyampaikan, untuk lokasi exit dan gerbang tol baru itu, yakni di daerah kecamatan Saradan sekitar KM 625 hingga KM 630 ruas tol Ngawi Kertosono. Lokasi itu merupakan daerah paling dekat dengan wilayah Kabupaten Bojonegoro.
"Rencana pengajuan kami berada di wilayah Saradan. Berdekatan dengan perbatasan Bojonegoro Desa Klino Kecamatan Sekar. Desa Klino Bojonegoro ini berbatasan dengan Desa Klangon Kecamatan Saradan Madiun," tandasnya.
Kaji Mbing menambahkan tidak hanya menguntungkan warga Bojonegoro saja jika exit dan gerbang tol Saradan di setujui. Namun warga Bojonegoro juga akan bisa menikmati jalan bebas hambatan itu.
"Untuk saat ini warga Madiun yang paling timur belum bisa mengakses jalan tol, juga warga Bojonegoro akan bisa menikmati juga," tandasnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini