Cuitan secara gamblang disampaikan oleh akun twitter @sesenggukkan. Dalam twitnya disebutkan jika pelaku pemerkosaan adalah oknum aktivis Malang Corruption Watch (MCW).
"Trigger warning sek : RAPE," tulis @sesenggukkan mengawali cuitannya seperti dilihat detikcom, Jumat (27/12/2019), siang.
"Aktivis MCW ono sing merkosa dan jare MCW iku ga melanggar kode etik jd ga ada sanksi dan sebaiknya diselesaikan secara personal antara pelaku ambek korban. Trus saiki kancaku seng mengadvokasi korban arep dituntut nggawe UU ITE hash aktivis J****K," sambungnya.
![]() |
Dalam cuitan berikutnya, akun tersebut mem-posting pernyataan sikap bersama yang dibuat pada 26 Desember 2019. Pernyataan sikap itu meminta ada pemecatan dan sanksi bagi pelaku, sekaligus menuntut gerakan anti korupsi bersih dari predator seksual.
Di dalam pernyataan sikap itu tertulis bahwa aktivis anti korupsi tersebut telah memerkosa dua perempuan, yang disebut X dan Y. Disampaikan pula, perlu adanya perlindungan bagi pendamping yang tengah memberikan advokasi terhadap korban.
Detikcom berusaha untuk menelusuri kebenaran dari informasi yang tengah hangat menjadi perbincangan publik tersebut dengan menghubungi pendamping yang kini memberikan advokasi terhadap kedua korban.
Saat dikonfirmasi Dina yang mengaku sebagai pendamping membenarkan hal itu. Bahwa kronologi kejadian yang menyebar melalui pesan WhatsApp dan media sosial berasal dari mereka.
"Kami belum bisa memberikan keterangan, ditunggu saja rilis dari kami," kata Dina pendamping korban saat dikonfirmasi
Dina mengaku belum dapat memberikan keterangan perihal masalah tersebut. Karena saat ini tengah fokus untuk memberikan perlindungan terhadap korban.
"Maaf, kami belum bisa kasih keterangan. Karena masih fokus terhadap korban," tegasnya menyudahi keterangannya.
Simak Video "Biadab! Paman Perkosa Keponakan Usia 15 Tahun hingga Hamil"
(fat/iwd)