Risma Ajak Warga Surabaya Saling Peduli ke Tetangga

Risma Ajak Warga Surabaya Saling Peduli ke Tetangga

Hilda Meilisa - detikNews
Kamis, 26 Des 2019 11:35 WIB
Risma hadiri pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong (Foto: Hilda Meilisa Rinanda/detikcom)
Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan kepada masyarakat agar senantiasa peduli kepada tetangga. Risma menyebut kepedulian ini penting untuk menjalin kebersamaan dan gotong royong.

Pesan ini disampaikan Risma saat menghadiri pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke XVI dan Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG-PKK) ke 47 Kota Surabaya.

Risma mengingatkan, meski masyarakat Surabaya terdiri dari beragam suku, agama hingga ras, namun perbedaan ini harus menjadi pemersatu. Risma pun menceritakan dahulu meski fasilitas masih minim, tetapi para warga di kampung bisa guyub rukun.

"Dulu tidak ada TV, tidak ada CCTV, kentongan ini lah dulu dimanfaatkan warga untuk berkomunikasi terutama untuk momen-momen tertentu, kentongan dibunyikan. Ada bencana apapun kentongan dibunyikan," kata Risma membuka ceritanya di Lapangan Kalibokor Surabaya, Kamis (26/12/2019).


Di tengah gempuran teknologi ini, Risma pun ingin warga semakin kompak dan rukun. Terlebih, akses informasi dan komunikasi yang kian mudah, harusnya dimanfaatkan masyarakat mengeratkan kebersamaan.

"Tapi dulu warga dengan guyup melakukan semuanya bersama-sama. Saat ini saya ingin menyampaikan betapa pentingnya kebersamaan itu. Jangan dipisahkan meskipun kita punya beda agama suku dan ras, jangan sampai kita pecah karena itu," pesan Risma.

"Sekarang dengan adanya medsos yang jauh sekarang bisa jadi dekat, kadang kita merasa yang jauh seolah-olah kita dekat. Tapi yang dekat itu malah rasa jauh. Jangan sampai seperti itu," imbuhnya.

Risma menambahkan jika ada tetangga yang butuh bantuan, jangan segan untuk menolong. Risma mengaku sedih mendengar laporan adanya warga yang tinggal sebatang kara.


"Saya juga sedih kenapa ada laporan warga yang tinggal sendiri. Tolong kalau warga kita ada yang begitu, tolong cari, jangan diam saja. Bayangkan jika itu terjadi pada kita. Ayo kita saling peduli. Kita tidak mungkin bisa sendiri. Karena itu saya sampaikan mari kita aaling tolong menolong, bahu membahu, karena tidak mungkin bisa melakukan sendiri. Saat Tuhan memberikan cobaan buat kita maka saat itu kita merasa tidak mampu," pinta Risma.

Di kesempatan yang sama, Risma juga mengingatkan saat ini telah terjadi persaingan tingkat dunia. Untuk itu, dia meminta para orang tua lebih mewadahi anak-anak.

"Kedua, saya nitip. Penduduk indonesia ini 250 juta lebih. Maka kita harus pandai supaya kita bisa bersaing. Karena di tahun 2016 lalu kita bersaing di Asia. Sekarang persaingannya tingkat dunia," ungkapnya.

Untuk itu, Risma menyebut membangun banyak lapangan olahraga di Surabaya. Ini untuk mewadahi anak-anak dalam melakukan hal-hal yang positif, agar tak terjadi kenakalan remaja.

"Gempurannya itu banyak sekali anak-anak kita, karena itu saya mau terang, saya mau bersih, wong saya bikin lapangan plahraga lebih banyak daripada taman. Itu semua untuk mewadahi anak-anak kita supata tdk ada kenakalan remaja supaya anak-anak mengisi waktunya dengan positif," pungkas Risma. (hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.