Penyebaran penyakit itu begitu cepat. Hanya dalam hitungan hari, wabah merambah ke kecmatan lain seperti Kecamatan Kebonagung, Arjosari, dan Tegalombo.
"Kejadian ini harus kami tanggulangi dengan sikap yang luar biasa. Luangkan waktu, kesempatan, dan tenaga," tegas Kepala Dinas Ksehatan dr Eko Budiono dalam rekaman video advokasi teknis ke jajaran puskesmas yang dilihat detikcom, Sabtu (22/6/2019).
Dinas Kesehatan Pacitan pun melakukan langkah cepat. Eko menyebut aksi itu dengan istilah TASPEN. Singkatan tersebut merujuk pada 3 jenis penanganan. Yakni Tata Laksana Kasus yang Lebih Intensif serta Surveillance Epidemologi yang Lebih Akurat. Langkah berikutnya adalah Pengendalian Faktor Risiko.
Tak mau kasus berlarut-larut, Bupati Indartato akhirnya turun tangan. Tak sekadar menerima laporan, orang nomor satu di 'Bumi 1001 Gua' itu menjenguk pasien di puskesmas. Pak In lantas melaporkan ihwal wabah yang menimpa warganya ke Pemprov Jatim. Pemkab akhirnya menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Pascapenetapan KLB, Pemkab Pacitan tak sendirian membasmi wabah yang juga disebut 'Penyakit Kuning' itu. Penanganan melibatkan pemerintah lebih atas. Penetapan status KLB sekaligus diharapkan lebih mengoptimalkan penuntasan penyakit akibat virus tersebut.
"Kalau memang ini memang harus KLB, ya kami KLB," kata Pak In saat ditemui wartawan di depan Halking (halaman wingking) Pendopo Kabupaten Pacitan, Selasa (25/6/2019).
Seluruh sumberdaya diturunkan untuk menghalau penularan Hepatitis A. Dinas Kesehatan melakukan mobilisasi personel dari Puskesmas yang tidak menangani pasien Hepatitis A ke Puskesmas yang menampung banyak pasien.
Menurut Kadinkes, dr Eko Budiono, penularan virus yang tergolong cepat harus disiasati dengan baik. Karena itulah beberapa puskesmas berinisiatif membeli sarana tes cepat molekuler. Piranti tersebut sangat bermanfaat untuk diagnosa awal infeksi.
Rupanya kelelahan fisik membuat stamina para petugas kesehatan menurun. Akibatnya, satu diantara mereka dinyatakan positif Hepatitis A. Penularan diduga terjadi setelah dirinya merawat pasien selama beberapa hari.
![]() |
"Ya. Ada yang dites (hasilnya) positif Hepatitis A pakai tes cepat molekuler," terang Eko.
Belajar dari kasus ini, petugas yang merawat pasien diimbau selalu mengenakan alat pengaman diri. Seperti sarung tangan maupun cattle pack. Benda mirip gaun yang menutup dada tersebut harus langsung dicuci usai dipakai.
Bersamaan gencarnya kampanye pola hidup bersih, Dinas Kesehatan juga membagikan bahan disinfektan kepada warga di wilayah terpapar. Aksi tersebut disertai sosialisasi oleh petugas promosi kesehatan.
Adapun bahan yang disiapkan dinkes tersebut antara lain adalah kaporit, lysol, dan sabun cuci tangan. Kaporit digunakan pada sumber air bersih maupun bak penampungan. Sedangkan cairan lysol pemanfaatannya untuk membersihkan area kamar mandi dari paparan virus.
"Sudah hampir seribuan (paket) yang kami bagikan door to door dan ini kami sudah menyiapkan beberapa logistik dan mungkin kalau nanti puskesmas membutuhkan kami sudah siap," ucap Dian Bahari Sandhi, petugas fungsional sanitarian Dinkes Pacitan.
Tak sampai sebulan sejak serangan pertama kali ditemukan, pemerintah pusat turun tangan. Kementerian Kesehatan RI menurunkan Tim Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes). Kedatangan mereka untuk memeriksa sumber air di sungai Desa Sukorejo, Kecamatan Sudimoro. Air yang diambil dari tempat itu dikonsumsi warga di 5 desa sekitar.
"Setelah investigasi sebelumnya katanya airnya positif e-coli. Nah, jadi kami pikir kalau sudah ada e-coli kemungkinan sudah ada cemaran tinja. Dan itu sebagai kemungkinan untuk adanya virus Hepatitis A. Tapi belum pasti juga," kata salah satu anggota tim, Triani.
Senada, dinkes juga belum berani memastikan penyebab pasti rantai penularan Hepatitis A di Pacitan. Penelitian yang dilakukan sebelumnya hanya mendapati kadar e-coli dalam air sungai Sukorejo mencapai 2.400 per 100 mililiter. Padahal ambang batas toleransi hanya 50 per 100 mililiter.
Kadinkes Eko Budiono menegaskan pihaknya tetap fokus pada 2 langkah utama. Yakni mensterilisasi air yang didistribusikan ke warga serta memberikan edukasi tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Simak Video "Awal Mula Hepatitis A di Depok yang Jangkiti Ratusan Orang"
![]() |
"Di tandon (tabung wadah air) kami kasih kaporit. Kalau sungainya yang diberi klorin kurang efektif karena airnya mengalir. Dan yang terus kami gencarkan adalah sosialisasi agar masyarakat membiasakan diri memasak air sampai benar-benar mendidih dalam tempo beberapa menit," ujarnya.
Tak mau berlama-lama menunggu hasil uji laboratorium, Pemprov Jatim pun melakukan penanganan di wilayah yang terletak di ujung barat daya ini. Intervensi yang dilakukan adalah dengan percepatan pembangunan jamban rumah tangga.
Karena alasan kesehatan serta untuk menghindarkan potensi penularan penyakit itulah, tiap rumah tangga harus memiliki MCK sendiri. Sedangkan untuk alasan efisiensi, dari beberapa MCK dapat menggunakan satu septic tank secara terpadu.
"Tadi yang kami bahas adalah kami membutuhkan air bersih, kami membutuhkan jamban. Sedapat mungkin MCK (mandi, cuci, kakus) komunal itu kami akan perluas menjadi MCK rumah tangga," terang Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada detikcom saat kunjungan kerja ke Pacitan, Minggu (7/7/2019).
"Kalau memang sanitasi itu menjadi salah satu yang harus diintervensi maka insyaallah pemprov akan segera mengintervensi. Kalau bisa Sudimoro itu tuntas MCK berbasis rumah tangga," imbuhnya.
Setelah berjibaku selama hampir 4 bulan, Pemkab Pacitan menyatakan wilayahnya bebas Hepatitis A. Hingga akhir Agustus tidak ada lagi pasien yang dirawat di Puskesmas atau di rumah sakit. Di sisi lain berbagai metode pemantauan diterapkan untuk mencegah terulangnya kasus tersebut.
"Berdasarkan survei dan kenyataan di lapangan, kini tidak ada Hepatitis A lagi di Pacitan, " kata Bupati Indartato di sela tasyakuran bersama warga Sudimoro, Selasa (10/9/2019).
Kendati Hepatitis telah tuntas, namun Bupati Indartato minta warga tak lengah. Komitmen berpola hidup bersih hendaknya menjadi budaya tiap orang. Tak hanya bagi warga Sudimoro, namun juga harus dicamkan masyarakat Kabupaten Pacitan secara keseluruhan. Pada kesempatan itu juga diadakan deklarasi bersama.
Keberhasilan membasmi Hepatitis A akhirnya mengantarkan Kabupaten Pacitan meraih penghargaan Kabupaten Sehat. Anugerah yang diberikan Kemenkes RI ini juga diberikan karena pemerintahan Bupati Indartato sukses menciptakan beberapa inovasi. Antara lain pemanfaatan pekarangan rumah untuk kelangsungan pangan, pembuatan jamban masyarakat dengan sistem arisan, serta pengembangan lokasi wisata yang dikelona BumDes.
Halaman 4 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini