Polisi Pasuruan Kota Waspadai Balap Liar dan Tawuran Saat Malam Tahun Baru

Polisi Pasuruan Kota Waspadai Balap Liar dan Tawuran Saat Malam Tahun Baru

Muhajir Arifin - detikNews
Minggu, 22 Des 2019 10:57 WIB
Foto: Muhajir Arifin
Pasuruan - Ratusan personel polisi dibantu TNI siap mengamankan Natal dan malam pergantian tahun di Pasuruan. Empat potensi kerawanan menjadi fokus polisi.

"Kami fokus pada potensi tawuran, balap liar, pesta narkoba dan miras serta pesta petasan, terumata saat malam pergantian tahun," kata Kapolres Pasuruan Kota AKBP Dony Alexander kepada detikcom saat dikonfirmasi, Minggu (22/12/2019).

Dari empat potensi kerawanan itu, polisi akan memberikan perhatian khusus pada balapan liar. Namun fokus pada potensi kerawanan lainnya tak akan kendor.


"Balapan liar ini jadi fokus kita, tapi yang tiga itu tetap kita waspadai dan fokuskan antisipasi ke sana," imbuh kapolresta.

Balapan liar selama ini menjadi momok yang mengkhawatirkan warga dan pengguna jalan. Para pembalap liar menggunakan jalan-jalan umum dalam kota. Seperti Wahidin Sudiro Husodo, Panglima Sudirman dan lainnya untuk adu kecepatan motor secara liar. Sabtu malam Minggu merupakan waktu yang mereka pilih untuk beraksi.

Selain balap liar, tawuran antar remaja juga sangat rawan. Selama Oktober dan November 2019, dua pemuda tewas.

Rojali (20), warga Desa Balunganyar, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, tewas dibacok di warung kopi lesehan depan ruko Jalan WR Supratman 28, Kota Pasuruan, Sabtu (19/10/2019) pukul 23.00 WIB. Polisi menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini. Mereka yakni Rn (18), Fh (16), Fr (17).

Kemudian, Anggi Besar Ismailiyah (18) warga Kelurahan Mayangan, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, menjadi korban pengeroyokan di depan toko Media Alfa, Jalan Hayam Wuruk, Minggu (24/11). Korban dikeroyok sekelompok orang mengendari motor dan meninggal dalam perawatan di rumah sakit.


"Kami akan mengedepankan tindakan preemtif dan preventif dengan didukung kegiatan intelijen, berupa deteksi dini dan deteksi aksi, serta penegakan hukum secara tegas dan profesional," tandas Dony.

Selain empat potensi kerawanan di atas, polisi juga tak ingin lengah potensi kerawanan lain. Seperti aksi terorisme, kejahatan konvensional, kemacetan lalu lintas, kecelakaan transportasi, sweeping ormas, aksi penolakan peribadatan, kenaikan harga sembako hingga bencana alam.
Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Berita Terkait